Page 16 - BULETIN 1204
P. 16
BULETIN Parlementaria peningkatan capaian literasi, akan tetapi
Implementasi
KOMISI X • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Kurikulum Merdeka sudah baik,” terang legislator daerah
hanya di sekolah-sekolah yang SDMnya
pemilihan (dapil) Jawa Timur X ini.
Zanuddin menerangkan, untuk
para guru yang menjalankan kurikulum
Belajar Terkendala
merdeka belajar ini di Palembang
sudah mendapatkan bimbingan,
pendampingan atau pelatihan tetapi
Akses Internet
yang mereka keluhkan adalah sarana
penunjangnya terutama adalah IT.
“Yang harus kita antisipasi adalah
daerah-daerah yang masih belum bisa
mencukupi guru yang kompeten dan
sarpras dukungan sumber belajar itu
nggota Komisi X DPR dari Kurikulum Merdeka Belajar ini yang yang perlu kita pelajari,” ujarnya. jk/sf
RI Zainuddin Maliki dijalankan oleh sekolah penggerak.
mengatakan, implementasi “Kalau sekolah penggerak
A Kurikulum Merdeka Belajar kita tahu telah dijalankan di
di Palembang, Sumatera Selatan sekolah-sekolah yang bagus,
masih terkendala dengan sarana kalau evaluasinya yang
penunjang, terutama Information disampaikan oleh Kemendikbud
Technology (IT). Dikarenakan Kurikulum dengan menjalankan program
Merdeka Belajar itu punya konsentrasi Kurikulum Merdeka Belajar
pengembangan pembelajaran yang terjadi peningkatan prestasi
memang fleksibel, tetapi kemudian belajar. Capaian literasi angkanya
ketergantungannya terhadap IT akses menjadi 570, sedangkan saat
internet itu menjadi lebih kuat. menerapkan kurikulum 2013 hanya
“Nah (akses internet) ini menjadi mencapai angka 532, setelah
masalah bagi penyelenggara atau terkena pandemi turun lagi
guru sekolah-sekolah di Palembang. menjadi 482. Dengan
Saya bisa membayangkan bagaimana menerapakan
dengan implementasi Kurikulum kurikulum ini
Merdeka Belajar ini di daerah Terdepan, memang ada
Terpencil dan Tertinggal (3T) yang
belum bisa akses internet. Dari
segi konsep memang kurikulum ini
menempatkan sumber belajar itu tidak
hanya terbatas pada guru bahkan tidak
hanya terbatas pada buku, tapi yang
ingin dipelajari itu adalah kehidupan itu
sendiri yang luas,” kata Zainuddin saat
mengikuti Kunspek Komisi X DPR ke
Palembang, Sumsel, Senin (15/6).
Menurut politisi Partai Amanat
Nasional (PAN) ini, misalnya
dalam kurikulum tersebut jika
belajar tentang ekonomi dengan
pendekatan utility memanfaatkan Anggota Komisi X DPR
pasar, jadi para siswa-siswi langsung RI Zainuddin Maliki.
Foto: Jaka/nvl
terjun ke pasar atau kalau tidak
bisa disimulasikan saja. Nah, kalau
mensimulasikan itu kan butuh teknologi,
disinilah kelemahan dari implementasi
16 Nomor 1204/IV/VI/2022 • Juni 2022