Page 9 - BULETIN 1166
P. 9

Sistem Merit
      OMISI II - DPR RI  Belum Objektif





               Diterapkan







      K
                       istem merit yang diterapkan
                       dalam menilai kinerja para
                       Pegawai Negeri Sipil (PNS)
               S atau Aparatur Sipil Negara      Wakil Ketua Komisi II DPR RI
                                                 Syamsurizal. Foto: Husen/nvl
               (ASN) dinilai masih belum objektif
               sepenuhnya. Wakil Ketua Komisi II DPR
               RI Syamsurizal menilai, unsur subjektif
               selalu muncul tak terhindarkan, baik
               karena faktor kedekatan, kekerabatan,
               maupun politik. 
                 “Sudahkah sistem merit dilakukan?
               Saya katakan sudah. Tapi, tetap
               ada unsur subjektif sebagai orang
               Indonesia. Subjektif itu tidak bisa
               lepas dari diri kita. Ini yang patut kita
               pertimbangkan,” kata Syamsurizal saat
               memimpin pertemuan Tim Kunjungan
               Kerja Spesifik Komisi II DPR RI dengan
               Pemerintah Kota Bandung, di Bandung,
               Jawa Barat, Jumat (27/8). Pertemuan
               ini digelar untuk membincang isu-isu
               strategis atas revisi Undang-Undang
               Nomor 5 Tahun 2012 tentang Aparatur
               Sipil Negara (UU ASN). 
                 Diketahui, sistem merit didefinisikan
               sebagai kebijakan dan manajemen                                 promosi jabatan. Untuk kasus di
               ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,                          daerah, para PNS  mungkin akan
               kompetensi, dan kinerja, yang                                   bergantung pada kedekatan
               diberlakukan secara adil dan wajar   SISTEM MERIT               politiknya dengan kepala daerah.
               tanpa diskriminasi. Tujuan penerapan   DIDEFINISIKAN            Jadi, sistem merit tidak benar-benar
               sistem ini untuk memastikan jabatan   SEBAGAI KEBIJAKAN         murni diterapkan. 
               di birokrasi pemerintah diduduki oleh   DAN MANAJEMEN ASN          “Pertanyaan besar saya, bisakah
               orang-orang yang profesional dan                                KASN melakukan upaya konkret untuk
               kompeten berdasarkan nilai dasar,   YANG BERDASARKAN            melihat dari dekat, apakah seseorang
               kode etik, dan kode perilaku ASN.   PADA KUALIFIKASI,           itu berprestasi untuk diangkat atau
                 Komisi ASN (KASN) yang ditugasi   KOMPETENSI, DAN             dipromosikan dari satu jabatan ke
               untuk memonitor sistem merit ini,   KINERJA, YANG               jabatan beriikutnya. Toh, dia juga akan
               menurut Syamsurizal, tidak bisa   DIBERLAKUKAN                  mendengar informasi dan masukan
               sepenuhnya dilakukan mengingat   SECARA ADIL DAN                dari para wali kota, bupati, gubernur,
               jumlah PNS jutaan orang jumlahnya.                              dan menteri untuk dipromosikan,”
               KASN tidak mungkin melihat dari   WAJAR TANPA                   ungkap politisi Fraksi Partai Persatuan
               dekat prestasi para PNS untuk   DISKRIMINASI.                   Pembangunan (PPP) itu.   mh/sf


                                                                              Nomor 1166/I/IX/2021  •  September 2021  9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14