Page 13 - BULETIN 1144
P. 13

BULETIN   Parlementaria


                 Pantau Kartu Prakerja di


                 Salatiga, Komisi IX Desak



                 Transparansi Data Penerima






                         omisi IX DPR RI memantau   Fadholi usai memimpin pertemuan Tim   akan menjadi bahan masukan untuk
                         pengawasan dan evaluasi   Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI   meningkatkan pengawasan dan menjadi
                         program Bantuan Subsidi   dengan Wali Kota Salatiga beserta jajaran,   rekomendasi kepada pemerintah untuk
                K Upah (BSU) dan Kartu           di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Jumat   perbaikan dan penyempurnaan,” ungkap
                 Prakerja kepada tenaga kerja yang   (26/3).                     Wenny. 
                 terdampak pandemi Covid-19 di Kota    Senada dengan hal tersebut, Anggota   Meski menyambut baik kedatangan
                 Salatiga, Jawa Tengah. Anggota Komisi   Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto juga   Komisi IX DPR RI, Wali Kota Salatiga
                 IX DPR RI Fadholi mengatakan kedua   mewanti-wanti agar penerima manfaat   Yuliyanto sempat menyampaikan sejumlah
                 program tersebut menjadi kebijakan   Kartu Prakerja jangan sampai tumpang   permasalahan terkait Kartu Prakerja.
                 strategis pemerintah untuk melindungi,   tindih, yang juga mendapatkan BSU.   Dari sisi pelaksana kebijakan misalnya,
                 mempertahankan dan meningkatkan   BSU ditujukan bagi bagi pegawai swasta   Dinas Tenaga Kerja tidak mempunyai
                 kemampuan pekerja selama masa   yang berpendapatan di bawah Rp5 juta   kewenangan sebab pelaksana kartu
                 pandemi Covid-19. Menurutnya, perlu   dan aktif terdaftar sebagai peserta BPJS   prakerja merupakan PMO yang berada
                 transparansi data Kartu Prakerja agar   Ketenagakerjaan. Sementara, Kartu   di bawah Kemenko Perekonomian. Oleh
                 terkontrol dengan baik, dan pengawasan   Prakerja ditujukan bagi bagi seluruh   sebab itu, pemerintah daerah tidak punya
                 langsung terkait asas manfaatnya.   masyarakat, baik pekerja formal maupun   akses langsung ke aplikasi dan data
                   “Selanjutnya perlu keadilan secara   informal berusia di atas 18 tahun yang   penerimanya juga sulit diakses. Belum
                 proporsional, disesuaikan dengan   terdampak pandemi, dengan tetap   lagi, jadwal pembukaan kartu prakerja
                 kebutuhan tenaga kerja di masing-  mengikuti tahap seleksi yang ada.   tidak pasti dan sulit diproyeksi. 
                 masing daerah. Harapannya perlu ada   “Rasanya begitu jelas strategisnya BSU   “Belum lagi permasalahan dari sisi
                 koordinasi, sehingga datanya tidak   dan Kartu Prakerja ini, namun lagi-lagi hal   masyarakat, dengan pendaftaran secara
                 tersentralisasi ke              tersebut tidak ada terealisir sebagaimana   online, maka tidak semua masyarakat bisa
                 pusat saja tetapi                 yang diharapkan jika penyaluran dan   mengakses. Kalaupun berhasil masuk,
                 kepala daerah                      pelaksanaannya tidak tepat sasaran.   pelatihannya semua menggunakan video,
                 harus diberikan                     Untuk itu, Komisi IX melakukan   bukan praktek secara langsung, kemudian
                 laporannya,” kata                   evaluasi kedua program tersebut   standar kompetensinya tidak jelas, serta
                                                     sebagai bentuk pengawalan, data   tingkat penerimaan materi dan penerapan
                                                        dan informasi yang didapatkan   setelah pelatihan kurang maksimal. Yang
                                                                                 terparah, banyak lembaga pelatihan
                                                                                 mengalami kesulitan untuk mendaftar
                                                                                 menjadi mitra Kartu Prakerja,” tuturnya. 
                                                                                    Adapun berdasarkan data Wajib
                                                               Anggota Komisi IX DPR RI
                                                               Fadholi. Foto: Alfi/nvl  Lapor kemenaker.go.id, Kota Salatiga
                                                                                 memiliki jumlah tenaga kerja mencapai
                                                                                 19.407 orang dengan komposisi sebanyak
                                                                                 7573 pekerja laki-laki dan 11.834 pekerja
                                                                                 perempuan. Penerima Kartu Prakerja,
                                                                                 sepanjang 11 Gelombang, mencapai 3832
                                                                                 pekerja. Sedangkan, jumlah perusahaan
                                                                                 di Kota Salatiga hanya sekitar 365 (WLK)
                                                                                 yang didominasi 180 perusahaan kecil,
                                                                                 165 perusahaan menengah, dan 20
                                                                                 perusahaan besar.    alw/sf

 12  Nomor 1144/I/IV/2021  •  April 2021                                            Nomor 1144/I/IV/2021  •  April 2021  13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18