Page 9 - BULETIN 1241
P. 9
KOMISI IV • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Sepi Pembeli Selama Ramadan,
Pedagang Pasar Bulakamba Curhat
ke Komisi IV
ukan harga pangan tinggi
yang dicurhatkan oleh
pedagang, melainkan
jumlah pembeli yang
B terhitung sepi selama
bulan Ramadan. Hal inilah yang
disampaikan para pedagang di
Pasar Tradisional Bulakamba kepada
Komisi IV dalam Kunjungan Kerja
Spesifik (Kunspik) ke Brebes, Jawa
Tengah, Kamis (30/3).
Dalam kesempatan itu, Wakil
Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi
sempat tanyakan harga beras per
kilogram seharga Rp12.000/kilogram
yang dinilai masih dalam batas FOTO: SHN/PDT
kewajaran. Lalu, ia bertanya lagi,
“Sehari habis berapa (kilogram)?” Wakil Ketua Komisi IV, Dedi Mulyadi saat meninjau Pasar Tradisional Bulakamba dalam Kunjungan Kerja Spesifik
“Sepi, Pak,” jawab Kepala Pasar (Kunspik) Komisi IV DPR RI.
Bulakamba, Sunarya, kepada Dedi.
Dedi lalu terheran kenapa bisa sepi di Rohatiningsih. Ia mendengar aspirasi hari mendekati lebaran akan ramai
saat Ramadan ini. “Iya, Pak, ramainya masyarakat di Pasar Bulukamba lagi,” tambah Politisi Fraksi Partai
ya awal-awal puasa kemarin, terus yang mengeluhkan turunnya angka Golkar ini.
berikut-berikutnya sepi,” timpal penjualan di bulan Ramadan ini. Selain rasa optimistis yang
Sunarya. Meskipun demikian, Wakil “Melihat situasi kegiatan di Pasar disampaikan, Komisi IV juga
Ketua Komisi IV, Dedi Mulyadi, Bulukamba, Brebes ini alhamdulillah mendapatkan informasi lain
menyampaikan kepada pedagang semua lancar, pendistribusian mengenai dampak yang ditimbulkan
agar tetap optimistis, karena lancar, memang yang dikeluhkan dengan adanya BLT (Bantuan
peningkatan penjualan mungkin akan masyarakat, setelah puasa ini agak Langsung Tunai) terhadap tingkat
terjadi di minggu-minggu mendekati kurang lakunya. Tapi biasanya kalau penjualan di Pasar Bulakamba.
hari lebaran. “Salah satu dampaknya adalah
“Justru yang menjadi prihatin bantuan yang dalam bentuk uang
kita ini bukan harga, pengunjung ke itu punya efek ke pasar, karena
pasarnya yang sepi. Jadi hari pertama selama ini itu kan diberikan dalam
Ramadan ramai, setelah itu sepi. Ya MEMANG YANG bentuk barang, di-drop di setiap
mungkin ya nanti minggu kedua, DIKELUHKAN warungnya masing-masing.
ketiga, dan keempat baru ramai lagi. MASYARAKAT, SETELAH Barangnya disuplaikan oleh supplier.
Karena ada tradisi memasak saling PUASA INI AGAK Sehingga tidak terdistribusi pada
Scan QR mengantarkan makanan dalam pasar lokal di sana. Nah sekarang
untuk berita KURANG LAKUNYA. TAPI
selengkapnya tradisi keluarga di wilayah Jawa,” mereka sudah mulai belanja ke pasar
ungkapnya. BIASANYA KALAU HARI dengan membelanjakan uang yang
Hal senada juga disampaikan MENDEKATI LEBARAN Rp200.000,” jelas Demul sapaan
oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Teti AKAN RAMAI LAGI. akrabnya. syn/rdn
Nomor 1241/II/IV/2023 • April 2023 9