Page 4 - BULETIN 1148
P. 4

BULETIN
            BULETIN            Parlementaria

                 Pemerintah Diminta Benahi
    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Tata Kelola dan Jaga





                                  Stabilitas Harga








                    etiap menjelang Idulfitri,   melakukan pemberdayaan sistem pasar   selanjutnya dibuat roadmap yang jelas,”
                    kenaikan berbagai harga   serta mekanisme pemasaran yang   pungkas legislator dapil Jawa Timur VIII
                    kebutuhan pokok seolah   efektif dan efisien, yang disempurnakan   itu.
            S menjadi menu wajib, bahkan    melalui kebijakan tata niaga.       Dalam pandangan Gus Ami, salah
            seakan telah menjadi hukum pasar.    “Intervensi negara dalam hal   satu penyebab tidak efektifnya berbagai
            Siklus tahunan ini tak pernah tertangani   distribusi pangan pokok masih relevan   instrumen kebijakan untuk menjaga
            secara tuntas dan mendasar. Di era   untuk melindungi konsumen dari   fluktuasi harga bahan pangan adalah
            pandemi, masyarakat bawah menjadi   melambungnya harga-harga yang   buruknya tata kelola kelembagaan
            yang paling terdampak, sehingga   kadang tak terkendali,” imbuhnya. Gus   pangan. Bagi Gus Ami, desain tata kelola
            pemerintah diharapkan bekerja ekstra   Ami mengingatkan bahwa buruknya   kelembagaan ini mutlak diperlukan untuk
            untuk menjaga stabilitas harga agar   tata kelola pangan inilah yang   menunjang kerangka dasar ketahanan
            masyarakat tidak semakin terbebani   ditengarai menjadi sebab utama impor   pangan Indonesia. Kelembagaan di sini
            dengan kenaikan harga berbagai   beberapa kebutuhan bahan pangan   adalah sebuah aturan main yang diikuti
            komoditas pokok.                dan melonjaknya harga-harga karena   dan ditegakkan secara baik.     eko/sf
                Wakil Ketua DPR RI Koordinator   dikendalikan segelintir pemain.
            Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra)    Karena itu, menurut  Gus Ami,
            Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa   ke depan harus ada tindakan cepat
            hal mendesak yang harus segera   dan terobosan yang harus diambil
            dilakukan pemerintah saat ini adalah   pemerintah untuk melakukan reformasi
            melakukan reposisi strategi dalam tata   tata kelola pangan secara keseluruhan.
            kelola kebijakan pangan dalam konteks   Langkah nyata, komprehensif dan
            yang lebih luas. Menurutnya, tata kelola   mendasar diperlukan untuk mengatasi
            di sini dimaksudkan untuk memastikan   carut-marut persoalan pangan di
            ketercukupan pasokan bahan makanan   Indonesia.
            di seluruh daerah Indonesia.        “Pemerintah harus segera
                Selain itu, ia juga menegaskan, agar   melakukan listing terhadap                  Wakil Ketua DPR RI
            pemangku kepentingan memastikan   seluruh perangkat perundang-                         Abdul Muhaimin Iskandar.
                                                                                                   Foto: Oji/nvl
            jalur distribusi yang memadai dan   undangan yang berkaitan
            terjangkau, sehingga bisa memangkas   dengan pangan dan
            biaya logistik yang muaranya adalah   kemudian dilihat
            keterjangkauan daya beli masyarakat.   bagaimana
            “Soal ketersediaan pangan dan   kerangka
            aksesibilitas bahan pangan ini adalah   eksekusinya
            kunci,” tandas Gus Ami, sapaan akrab   untuk
            Muhaimin Iskandar dalam rilis yang
            diterima Parlemantaria, Rabu (28/4).
                Gus Ami menyatakan, di setiap
            momen Idulfitri, kenaikan harga-harga
            seolah menjadi menu wajib maka di
            situlah negara harus hadir. Menurut
            Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan
            Bangsa (PKB) itu, negara harus mampu


            4    Nomor 1148/V/IV/2021  •  April 2021                                                                                                                                                    Nomor 1148/V/IV/2021  •  April 2021  5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9