Page 101 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 101
Subtopik
1) Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) masih memiliki
sejumlah pasal yang kontrovesional, sehingga dianggap
mempeparah nasib korban perkosaan yang hamil.
2) Ratusan orang hingga mahasiswa berkumpul di depan gedung
DPR untuk meminta anggota dewan menunda pengesahan
RKUHP dan dikaji ulang bagaimana ini bisa membela korban
perkosaan dan perempuan yang menggugurkan kandungan
karena kondisi medis.
3) Apabila RKUHP disahkan akan berpotensi menciptakan
masalah-masalah baru karena ada pasal-pasal dalam RKUHP
yang tidak selaras dengan UU yang ada sekarang.
Subtema
1) Kasus seorang perempuan berusia 16 tahun menjadi korban
perkosaan tujuh laki-laki. Korban, yang dilaporkan mengalami
trauma berat, kini tengah mengandung lima bulan. Jika
dikaitkan dengan kondisi korban perkosaan kehadiran pasal
pidana aborsi di dalam RUKHP memperah nasib korban.
2) Versi RKUHP hanya memuat pengecualian bagi para dokter
yang melakukan penguguran kandungan dan tidak pada
perempuan yang melakukan aborsi.
3) RKUHP dianggap mendiskriminasikan dan mempeparah nasib
korban perkosaan.
4) Tidak hanya bagi perempuan, RKUHP memuat pasal-pasal yang
berpotensi menjerat kelompok adat, pasangan sesama jenis,
hingga kelompok agama minoritas.
5) Ini seakan-akan, secara kuantitas, mereka terburu-buru
dengan banyak hal. Padahal kualitasnya jelas nggak terlalu
baik bahkan melanggar hak-hak lain, terutama Hak Asasi
Manusia (HAM)," ujar Asmin.
Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis 96