Page 166 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 166

Maidina mengatakan RKUHP malah lebih terlihat 'kolonial' karena memasuki ranah publik.

                        "Bisa  dibilang  lebih  kolonial  karena  akhirnya  dia  (RKUHP)  menyasar  ruang
                        privat  yang  harusnya  tidak  dipidana.  Yang  dulu  di  masa  kolonial  aja  nggak
                        menyerang ruang privat, masa sekarang yang punya negara merdeka akhirnya
                        menyasar ruang privat sih?" ujarnya.

                        Ia  menambahkan  pasal  mengenai  penghinaan  presiden  yang  dihidupkan
                        kembali di RKUHP, meski sudah dicabut MK, menegaskan sifat kolonial itu.

                        Berseberangan  dengan  itu,  dalam  Rapat  Kerja  DPR  dan  Menkumham  Yasona
                        Laoly (18/09), anggota tim perumus RKUHP, Profesor Muladi mengatakan misi
                        dari  RKUHP  itu  adalah  melakukan  'dekolonialisasi'  hukum  pidana  yang  telah
                        berlaku selama 100 tahun.

                        "Kita turut berdosa telah mengajarkan secara bertahun-tahun hukum kolonial
                        ini," ujarnya.

                        Meski  begitu,  Muladi  mengatakan  pemerintah  perlu  bersiap-siap  jika
                        kedepannya  ada  pihak  yang  mengajukan  uji  materi  UU  itu  ke  Mahkamah
                        Konstitusi karena ada peraturan yang dianggap tidak konstitusional.






















                        Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis                     161
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171