Page 226 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 226

berfungsi  untuk  melihat  proses  strukturisasi  dan  restrukturisasi

                        teks/ungkapan yang dibentuk oleh teks yang datang sebelumnya,

                        saling menanggapi dan salah satu bagian dari teks tersebut saling
                        mengantisipasi lainnya dan itu bisa dilakukan diantaranya dengan

                        menganalisis bahasa secara kritis.
                               Discourse  practice  mengantarai  teks  dengan  konteks  sosial

                        budaya      (sociocultural    practice).    Artinya     hubungan       antara

                        sosiobudaya       dengan      teks    bersifat     tidak    langsung       dan
                        disambungkan  discourse  practice.  Pada  tingkatan  dsicourse

                        practice, kita perlu melakukan wawancara mendalam dengan awak

                        redaksi dan melakukan penelitian news room, dengan mengamati
                        proses  produksi  berita  dengan  ikut  rapat  menentuan  tema,

                        pembagian tugas, sampai penulisan laporan. Keempat dimensi ini
                        dapat digambarkan sebagai berikut,

                                    Tingkatan                                 Metode
                         Teks                                  Critical Linguistics
                         Intertekstualitas                     Critical Linguistics
                         Discourse practice                    Wawancara Mendalam
                         New Room
                         Sociocultural practice                Studi Pustaka dan Penelusuran
                         Sejarah

                               Ada tiga tahap analisis yang digunakan, yaitu (1) diskripsi,
                        yakni  menguraikan  isi  dan  analisis  secara  deskriptif  atas  teks.

                        Disini  teks  dijelaskan  tanpa  dihubungkan  dengan  aspek  lain,  (2)

                        interpretasi, yakni menafsirkan teks dihubungkan dengan praktik
                        wacana  yang  dilakukan.  Disini  teks  tidak  dianalisis  secara

                        deskriptif  tetapi  ditafsirkan  dengan  menghubungkannya  dengan

                        bagaimana  proses  produksi  teks  dibuat,  dan  (3)  eksplanasi,
                        bertujuan  untuk  mencari  penjelasan  atas  hasil  penafsiran  kita

                        pada tahap kedua. Penjelasan itu dapat diperoleh dengan mencoba
                        menghubungkan  produksi  teks  itu  dengan  praktik  sosiokultural

                        dimana suatu berita berada.






                        Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis                     221
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231