Page 225 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 225
penerimaan wacana. Hal itu karena, mayarakat Indonesia masih
dipengaruhi oleh ajaran agama dan budaya yang cukup kental,
sehingga perilaku homoseksual disebut aneh dan melenceng dari
norma-norma yang berlaku. Seorang laki-laki seharusnya menjadi
laki-laki dengan kemaskulinannya dan perempuan seharusnya
menjadi perempuan dengan kefeminimannya serta keduanya
diposisikan untuk berpasangan. Jadi tidak heran mengapa
sebagian besar masyarakat Indonesia menolak keberadaan
homoseksual, khususnya di sekitar lingkungan rumah.
Masyarakat umumnya melihat keberadaan homoseksual
sebagai suatu hal yang negatif, abnormal, dan kesalahan.
Penolakan dan pandangan tersebut didasarkan atas ajaran agama
yang dianut sebagian besar oleh masyarakat di Indonesia dan juga
karena ada anggapan kuat bahwa Indonesia ialah negara religius.
Menyangkut hal tersebut dalam kehidupan ekonomi, sosial,
politik, budaya dan hukum, homoseksual terkadang mendapat
perlakuan tidak adil seperti pengucilan dari masyarakat atau
sulitnya mengakses lapangan kerja dalam sektor formal. Hal itu
karena, masyarakat menganggap homoseksual sebagai penyakit
yang harus dihilangkan dan menakutkan karena bisa menular.
Pendapat tersebut didasari atas ajaran agama dimana Tuhan
menghancurkan kaum homoseksual. Oleh karena itu, masyarakat
takut akan terkena bencana akibat keberadaan mereka.
Kesimpulan Perspektif Fairclough
Fairclough berusaha menghubungkan antara analisis teks
pada level mikro dengan konteks sosial yang lebih besar dalam hal
ini sociocultural practice. Pada tahap analisis, keempat tahap itu
dilakukan secara bersama-sama. Analisis teks bertujuan untuk
mengungkapkan makna dan itu bisa dilakukan diantaranya
dengan menganalisis bahasa secara kritis. Intertekstualitas
Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis 220