Page 17 - Sinar Tani Edisi 3973

gELiaT PenYuLuh Edisi e-paper 4 - 10 Januari 2023 | No. 3973 Tahun LIII
Ajeng Maharani
Kenalkan Hidroponik
dengan hidrobotan
ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk
mengenalkan teknologi baru kepada masyarakat.
Salah satunya dilakukan
Pertanian (BPP) Sepatan,
membuat hidrobotan
hidroponik.
U rban farming pangan bekas yang seringkali terbuang
kini
percuma. “Hidroponik sumbu ini
memang menjadi bentuk
kita kenalkan ke anak­anak sekolah.
pemenuhan
di
ibu PKK sebagai pemanfaatan
dan
keluarga termudah tengah tingkat Sekaligus bisa dimanfaatkan ibu­
dirintis
beberapa daerah perkotaan. Salah barang bekas guna menghasilkan
satunya Kabupaten Tangerang, pangan dari pekarangan sendiri,”
Banten. Bahkan Bupati Tangerang, tutur ajeng.
a. Zaki iskandar mendorong wilayah ajeng mengakui, cara ini
Kabupaten Tangerang untuk mulai ditempuh untuk mengenalkan
berhidroponik untuk ketahanan pertanian model baru seperti
pangan dan penghijauan. hidroponik kepada masyarakat
inilah yang kemudian menjadi ditengah semakin berkurangnya
alasan Balai Penyuluhan Pertanian lahan pertanian di Kecamatan
(BPP) Sepatan lebih jauh menge­ Sepatan, Kabupaten Tangerang.
nalkan hidroponik kepada masya­ “Kita ingin tetap mengenalkan
rakat di Kecamatan Sepatan, pertanian ke anak­anak. Bisa
Tangerang dengan pendekatan dibilang ini cara sederhana sekali
yang asyik dan menarik namun untuk menarik minat mereka,”
praktis. Dengan memanfaatkan tuturnya.
barang bekas, seperti botol air BPP Sepatan mengemas
minum, Koordinator Penyuluh Hidrobotan ini dengan berbagai
di BPP Sepatan, ajeng Maharani kelengkapan terkait hidroponik.
mengajak masyarakat berbudidaya Mulai dari Nutrisi aB Mix, benih,
hidroponik di pekarangan rumah. media tanam rockwool, net pot dan
BPP Sepatan memperkenalkan kain flannel untuk sumbu air dan
inovasi hidrobotan yakni nutrisi pada model hidroponik ini.
hidroponik botol instan dengan “Jadi anak­anak tinggal masukin
memanfaatkan botol air mineral nutrisi yang sudah kita takar dan
kemas. Kemudian dimasukkan ke
Mudahnya Merakit hidrobotan
ntuk mulai ber­ Tempat kan bagian tutup botol
hidroponik, peman­ ke dalam bagian bawah botol.
faatan botol air mineral Posisi tutup botol akan tampak
Ubekas bisa menjadi terbalik. Botol bagian atas akan
awal percobaan. Hidroponik menjadi tempat media tanam
dengan meng gunakan botol sedangkan botol di bagian
bekas dapat dilaku kan untuk bawah menjadi tempat air yang
menanam aneka tumbuhan dan bernutrisi atau berisi zat hara.
sayur­sayuran seperti kangkung, 2. Hubungkan kedua bagian botol
selada, dan sawi. tersebut dengan menggunakan
Berikut ini cara pembuatan kain. Kain yang digunakan dapat
hidroponik botol bekas : berupa sumbu kompor. Jika
1. Siapkan botol bekas. Lalu, tidak memiliki sumbu kompor
potong botol menjadi dua. dapat menggunakan kaus kaki
Balai Penyuluhan
Tangerang yang
untuk mengenalkan
dalam air dan benihnya ditanam
dalam rockwool atau busa yang
ada disitu,” katanya.
Dengan cara itu, ajeng berharap
anak­anak bisa belajar bertanam
dan merawat tanaman untuk bisa
tumbuh subur serta langsung
dimanfaatkan sendiri. Untuk
penggunaan hidrobotan, sangat
mudah dan bisa dilakukan anak­
anak sekalipun. Karena dalam setiap
kemasan Hidrobotan, ajeng telah
yang tidak terpakai atau kain
flanel yang dipotong seukuran
sumbu kompor.
3. Setelah semua sistem dapat
beroperasi, tuangkan air yang
mengandung zat hara pada
bagian bawah botol sebelum
batas menyen tuh tutup botol
yang terbalik.
4. Siapkan media tanam pada
botol yang terbalik. isi dengan
bibit tanaman atau sayuran.
Media tanam hidroponik
dapat berupa sekam bakar,
rockwool, atau cocopeat.
5. gantilah air zat hara secara
rutin. air akan menyusut
perlahan karena digunakan
oleh tumbuhan. Setelah air
menipis ganti dengan air yang
baru.
6. Tempatkan pula media tanam
dengan lokasi yang sesuai
tergantung kebutuhan akan
matahari. Beberapa tanaman
membutuhkan lebih banyak
sinar matahari, sedangkan
yang lainnya hanya perlu
sedikit sinar matahari.n
17 17
membuat petunjuk penggunaan
yang bisa diikuti.
“anak­anak kami ajak menanam
sayuran daun hidroponik yang biasa
digunakan seperti pakcoy, caisim,
kangkung, bayam dan lainnya.
Pokoknya tanaman sayuran yang
berdaun,” ungkapnya.
ini
Hidrobotan
Sosialisasi
dilakukan BPP Sepatan sudah
sampai ke sekolah­sekolah dasar
dan sekolah menengah di sekitar
BPP Sepatan. “SD Sepatan dan SD
Sarakan salah satu yang antusias
begitu kita kenalkan dengan
hidrobotan ini karena mereka
bertanam sambil main­main,”
tuturnya.
hidro botan sudah menarik minat
Selama
tersebut,
sosialisasi
untuk
anak­anak
mengenal
sebagian kecil dunia pertanian. Dari
hasil sosialisasi tersebut, anak­anak
banyak yang ingin bawa pulang
dan menggantungnya di rumah.
Bahkan beberapa diantaranya
sudah bisa membuat sendiri
dengan ukuran lebih besar lagi.
Manfaat Hidroponik
Menurut Psikolog Lusiana
Bintang Siregar, kegiatan bercocok
tanam melatih diri untuk lebih
bisa menikmati proses dari mulai
menyiapkan bibit, menyiangi,
memupuk, menyiram, dan melihat
hasil tumbuhan. Bercocok tanam
juga bisa memberikan efek emosi
bahagia. Pasalnya, saat stres,
seseorang lebih sensitif, mudah
marah, dan kesal.
Dalam bercocok tanam, ketika
melihat pertumbuhan tanaman
dari hari ke hari atas usaha sendiri,
dapat memberikan perasaan
bahagia, disamping perasaan
negatif yang sudah ada akibat
stres. Dengan berhidroponik, anak­
anak juga akan belajar secara visual
bahwa basic masyarakat indonesia
adalah petani.
teknik
Dengan
diajarkan
bertanam, anak­anak tidak lagi
beralasan untuk tidak mencintai
tanaman atau tidak menanam,
bah kan lebih menghargai
makanan. Bahkan anak­anak
dapat belajar nilai­nilai kehidupan
seperti tanaman hidroponik untuk
tidak rakus atau tamak. “Kalau
diperhatikan dari atas sampai
bawah tanaman hidroponik
tumbuhnya sama rata,” katanya.
Proses ini juga memperkenalkan
anak­anak konsep iimiah. Ketika
anak­anak
menanam
benih
pertama, mereka menjadi ingin
tahu tentang apa yang akan
terjadi selanjutnya. Ketika mulai
dipraktekkan di rumah, dapat
mempererat hubungan keluarga.
anak­anak dan orang tua dapat
bekerja sama untuk menanam
benih, merawat tanaman
kemudian dapat bekerja bersama
untuk memasak membuat
makanan dengan menggunakan
bahan­bahan sayuran.
Paling penting, mengajarkan
anak tanggung jawab. Bahwa
mereka harus merawat benih
dan tanaman mereka setiap hari,
dengan menyiram dan memberi
pupuk agar tanamannya dapat
menjadi tanaman yang sehat dan
subur. Gsh/Yul