Page 61 - E-Modul Pengembangan Pembelajaran PPKn SD_Neat
P. 61
prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian
dibidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas
(baik berupa pertanyaan pertanyaan yang harus di jawab) atau perintah-perintah
(yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas data yang diperoleh dari
hasil pengukuran tersebut) dapat menghasilkan nilai yang melambangkan
tingkah laku atau prestasi testee, nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-
nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar
tertentu.
Tes dalam praktik pendidikan digunakan untuk mengetahui
perkembangan kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang dikaji.
Tujuan tes yang utama adalah: pertama, untuk mengetahui tingkat kemampuan
peserta didik. Tes yang diberikan kepada peserta didik akan menujukkan sejauh
mana peserta didik telah menguasai materi yang telah dibahas dalam proses
pembelajaran. sama, akan dapat diketahui tingkat kemampuannya dalam
memahami materi. Kedua, mengukur pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik. Pertumbuhan peserta didik bertalian dengan fisik dan perkembangan
peserta didik bertalian dengan moral, intelektual, dan psikologis.
Ketiga, mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik. Peserta didik
memiliki cara belajar yang beragam, sesuai dengan kondisi sosial, budaya dan
karakteristik peserta didik. Bertalian dengan itu, pemberian tes ditujukan untuk
memtakan peserta didik yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan
yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Keempat, mengetahui hasil pengajaran. Hasil tes peserta dididk juga mampu
menunjukkan efektivitas model, metode da strategi pembelajaran yang
diterapkan oleh guru.Kelima, mengetahui hasil belajar. Tes yang diberikan
kepada peserta didik akan menujukkan hasil belajar yang diproleh peserta didik.
Hasil belajar ini dapat dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan atau
dapat dibandingkan dengan hasil belajar kelas lainnya. Keenam, mengetahui
pencapaian kurikulum. Kerberhasilan kurikulum dapat dinilai berdasarkan pada
keterampilan yang ditunjukkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Tes
hasil belajar akan menjadi salah satu bahan dalam melakukan perbaikan
terhadap kurikulum yang diterapkan oleh Pemerintah, sehingga mencapai
kesempurnaan untuk implementasinya di sekolah.
Ketujuh, mendorong peserta didik belajar. Hasil belajar yang dicapai
peserta didik dan disampaikan oleh guru dapat menjadi pemacu bagi peserta
didik untuk lebih giat dalam belajar. Kedelapan, mendorong pendidik mengajar
yang lebih baik. Hasil belajar yang diproleh oleh peserta didik merupakan bahan
refleksi yang sangat efektif bagi pendidik untuk melakukan perbaikan terhadap
proses pembelajaran yang dilakukan. Karena kegagalan peserta didik dalam
menguasai materi serta keterampilan sebagaimana tujuan pembelajaran
merupakan kegagalan pendidik dalam menerapkan model, metode dan strategi
pembelajaran (Mardapi, 2008: 68).
Menurut Sudijono, (2011) tes dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
berdasarkan fungsinya, berdasarkan aspek psikis yang ingin diungkap, dan
berdasarkan penggolongan lainnya. Berdasarkan fungsinya tes dapat dibedakan
menjadi enam golongan, yaitu: (1) tes seleksi, (2) tes awal, (3) tes akhir, (4) tes
diagnostik, (5) tes formatif, dan (6) tes sumatif. Tes seleksi biasanya dilakukan
pada saat awal masuk sekolah atau perguruan tinggi untuk menjaring mahasiswa
58