Page 119 - MODUL IPA KELAS G,H,I, J
P. 119
Tsunami merupakan gelombang raksasa yang terjadi karena adanya
pergerakan di dasar laut. Secara etimologi, tsunami berasal dari bahasa Jepang.
Dilansir dari bacaan untuk anak tingkat SD Kelas 4,5, dan 6 berjudul Bersahabat
dengan Bencana Alam yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, "tsu" berarti perlabuhan, dan "nami" berarti gelombang.
Sehingga secara umum, tsunami dipahami sebagai pasang laut yang besar di
pelabuhan. Masyarakat Jepang menyebutnya begitu karena, gelombang tsunami
baru tampak dan dapat dirasakan kekuatannya ketika telah mencapai pelabuhan.
Berdasarkan statistik, Jepang tercatat sebagai negara yang paling sering
mengalami tsunami di dunia. Sementara Indonesia, berada di posisi keempat.
Lokasi rawan tsunami ditentukan dari sejarah kejadian tsunami,
morfologi atau bentuk pantai. Misalnya, pada pantai dengan bentuk landai atau
teluk yang berhadapan langsung dengan sumber gempa bumi, maka bisa jadi
penyebab terjadinya tsunami. Wilayah rawan bencana tsunami di Indonesia
tersebar di 18 provinsi dari Nanggro Aceh Darusalam hingga Fak-Fak di Papua.
Terdapat beberapa penyebab terjadinya tsunami adalah Gempa bumi yang
diikuti dengan dislokasi. Dislokasi adalah perpindahan masa tanah atau batuan
yang sangat besar di bawah air laut atau danau. Tanah longsor di bawah tubuh
air laut.
3. Tanah longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke
bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan
sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah.
Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai
bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan
bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Ada beberapa penyebab terjadinya
bencana tanah longsor, salah satunya di akibatkan oleh hujan. Ancaman tanah
longsor biasanya dimulai pada bulan November karena meningkatnya intensitas
curah hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya
penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar.
Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga
terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan. Ketika hujan, air akan
menyusup ke bagian yang retak sehingga tanah dengan cepat mengembang
kembali. Pada awal musim hujan, intensitas hujan yang tinggi biasanya sering
terjadi, sehingga kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat.
Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah
yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga
116