Page 2 - CERITA ALAM SEMESTA LILLA AYU AGUSTINA X_AKL
P. 2

ALAM SEMESTA



                                             Apa itu alam semesta?




               Alam semesta merupakan sebuah daerah yang sangat besar, terisi dengan
               berbagai komponen yang bisa mengejutkan kita, termasuk hal-hal yang
               jauh dari bayangan kita. Teori kosmologi modern dimulai oleh Friedman
               pada tahun 1920 dan dikenal juga sebagai model kosmologi standar.
               Model kosmologi standar dimulai dengan prinsip di dalam skala besar,
               alam semesta homogen dan isotropis serta pengamat tidak berada pada
               posisi yang istimewa di alam semesta. Model ini juga menyatakan bahwa
               alam semesta seharusnya mengembang dalam jangka waktu berhingga,
               dimulai dari keadaan yang sangat panas dan padat.


               Bintang merupakan salah satu objek yang bisa langsung dikenali saat kita
               melihat langit, tentu saja disamping bulan dan planet. Bintang sendiri
               memiliki beberapa tipe dan kelas, namun seringnya saat melihat bintang,
               kita akan langsung membandingkannya dengan Matahari. Bintang-bintang
               yang ada di langit terikat satu sama lainnya dalam suatu ikatan gravitasi
               yang membentuk galaksi Bima Sakti.


               Bima Sakti juga bukan satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta.
               Bima Sakti hanya merupakan satu dari miliaran galaksi yang ada dalam
               alam semesta teramati. Alam semesta teramati ini terdiri dari galaksi dan
               materi-materi lainnya yang secara prinsip bisa teramati dari Bumi saat ini.
               Tentunya cahaya atau sinyal lainnya dari obyek-obyek ini membutuhkan
               waktu untuk mencapai kita.


               Model Alam Semesta





               Tahun 1929, Edwin Hubble yang bekerja di Carniege Observatories di
               Pasadena, California mengukur pergeseran merah dari sejumlah galaksi
               jauh. Ia juga mengukur jarak relatif dengan pengukuran kecerlangan semu
               bintang variabel Cepheid di setiap galaksi. saat melakukan plot pergeseran
               merah terhadap jarak relatif, Hubble menemukan kalau pergeseran merah
               galaksi jauh ini meningkat dalam fungsi linear terhadap jarak. Galaksi-
   1   2   3   4   5   6   7