Page 66 - Bahasa-Indonesia-BS-KLS-V
P. 66

Cara bermain:


                        1.  Satu set kartu bisa digunakan untuk empat pemain. Tiap pemain berdiri
                            di tepi meja.
                        2.  Kocok kartu dan letakkan di meja secara tertutup dan berurutan (6 baris,
                            5 kolom).


                        3.  Pemain pertama membuka dua kartu secara acak. Kalau kartu yang
                            terbuka berpasangan (peta taman nasional dan hewan yang ada di sana),
                            pemain boleh menyimpannya.

                        4.  Kalau kartu yang terbuka tidak berpasangan, pemain harus
                            menutupnya kembali.

                        5.  Semua pemain harus mengingat posisi kartu tersebut. Selanjutnya, giliran
                            pemain kedua untuk membuka dua kartu. Begitu seterusnya sampai kartu
                            yang tertutup habis.

                        6.  Pemenang adalah pemilik kartu berpasangan terbanyak.













                    Simaklah ketika guru membacakan cerita rakyat tentang komodo ini. Selama
                    menyimak, tuliskan satu pertanyaan yang terlintas di pikiranmu tentang kisah
                    ini di selembar kertas!



                                                 Legenda Putri Komodo

                    Pada zaman dahulu di Kepulauan Komodo tinggallah seorang pria bernama Empu
                    Najo dan istrinya, Lea. Mereka tinggal di Teluk Loh Lawi di Gili Mana. Di sana
                    Empu Najo terpilih menjadi kepala desa. Namun, desa tersebut terus diserang
                    oleh orang-orang dari Suku Bajo yang tak segan menjarah dan mengobrak-abrik
                    desa mereka hingga luluh lantak.

                    Setiap kali ada serangan, warga desa memilih mundur ke gunung. Namun,
                    mereka tak bisa menyembunyikan kesedihan dan hati yang berkeping-keping
                    ketika kembali melihat desa mereka yang hampir rata dengan tanah.

                    Berusaha tetap setegar karang, suatu hari Empu Najo mengumpulkan penduduk
                    desa dan mengumumkan, “Wargaku, kita harus pindah dari tempat ini. Suku Bajo
                    akan terus menyerang kita. Marilah kita menetap di gunung.






              56    Bahasa Indonesia | Anak-Anak yang Mengubah Dunia | untuk SD/MI Kelas VI
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71