Page 69 - Bahasa-Indonesia-BS-KLS-V
P. 69
ke kijang tersebut, dan secepat kilat melompat dari semak-semak dengan tombak
yang terarah. Tapi tiba-tiba, dia merasakan ada sesuatu di belakang kakinya.
Makhluk ini mulutnya terbuka dan mata hitamnya tertuju pada kijang yang tak
berdaya. Ini komodo terbesar yang pernah dilihat Si Gerong.
Dengan refleks, dia berbalik dan mengarahkan tombaknya pada reptil raksasa
tersebut. Namun komodo itu malah meletakkan kepalanya ke tanah. Tiba-tiba
pula berdiri di depannya sosok seorang perempuan. “Letakkan tombakmu,
anakku,” kata perempuan itu padanya. “Apa kamu ingin membunuh adikmu
sendiri?” Mendadak semua kenangan masa kecilnya melintas di kepalanya dan
Si Gerong pun jatuh berlutut. “Ya, dia Orah. Aku mengandung kalian bersama …
dia saudara kembarmu,” sosok perempuan itu berkata.
Setelah itu, Gerong pun berpisah dengan adiknya. Si Gerong menuju desanya dan
Orah menuju sabana. Semenjak hari itu, Si Gerong dan orang-orang di desanya
memperlakukan komodo dengan baik. Kadal raksasa itu bebas berkelana di
sekitar hutan, memakan babi hutan, kijang, dan hewan lain yang ada di sana.
Ketika ada komodo menjadi terlalu tua untuk mencari makan sendiri, warga desa
akan memberi makan, seolah komodo-komodo itu darah daging mereka sendiri.
Diolah dari: https://floresxp.com/putri-naga-komodo-legend/
Apakah kalian telah membuat pertanyaan selama menyimak?
Kumpulkan potongan kertas berisi
pertanyaan yang telah kalian buat ke
dalam satu wadah. Sebelum memulai sesi
tanya jawab, bacalah kembali kisah Putri
Komodo dalam hati.
Setelah itu, tutup buku pelajaranmu.
Satu per satu dari kalian maju ke depan
dan mengambil satu kertas pertanyaan
dengan mata tertutup. Bacalah keras-
keras pertanyaan tersebut dan jawablah
dengan kata-kata kalian sendiri.
Jika ada yang tidak bisa menjawab
pertanyaan, kalian boleh meminta
bantuan teman dengan menyebutkan
namanya. Jika semua siswa tidak bisa
menjawab, mintalah bantuan kepada
guru.
Bab 3 | Taman Nasional dan Situs Warisan Dunia 59