Page 12 - E-Modul Bimbingan Kelompok Bermuatan Kedamaian "Yuk Cegah Agresi Verbal"
P. 12
d Guru BK atau konselor menanyakan kesiapan kelompok dalam melaksanakan kegiatan
pada tahap selanjutnya. Misalnya: “Bagaimana anak-anak, apakah sudah siap untuk
menjalani proses tahapan kegiatan berikutnya?”.
e Setelah semua peserta didik menyatakan kesiapan untuk melanjutkan kegiatan
berikutnya, kemudian konselor memulai untuk masuk ke tahap kerja. Misalnya :
“Kita lanjutkan, untuk tahap berikutnya kita memasuki tahapan kegiatan”
C Tahap Kegiatan
a Guru BK atau konselor memastikan keselarasan metode yang dipilih, materi yang
digunakan dan tujuan yang akan dicapai. Misalnya : “Untuk metode yang digunakan
dalam kegiatan ini berupa diskusi kelompok, dengan materi yang disajikan terkait agresi
verbal, yang tujuannya agar kalian dapat memahami secara mendalam terkait tindakan
agresi verbal dan mampu mencegah tindakan tersebut dengan saling berdiskusi satu sama
lain”.
b (Penggunaan perspektif dalam pengajaran materi pembelajaran)
Konselor mengemukakan masalah atau topik yang dibahas dan membimbing anggota
dalam mengeksplorasi dari berbagai perspektif dan sudut pandang dalam diskusi
kelompok. Misalnya: “Pada tahap kegiatan ini, kita akan membahas terkait permasalahan
agresi verbal”. “ Apa yang dimaksud dengan agresi verbal”? “Apa yang kalian pikirkan
tentang situasi ini?” “coba kalian bayangkan jika berada pada situasi tersebut?” dan
“Silahkan kalian menyampaikan sudut pandang masing-masing terkait tindakan agresi
verbal ini”.
c Refleksi identifikasi.
Guru BK atau konselor mengidentifikasi respon anggota kelompok melalui pertanyaan
yang mengungkap pengalaman peserta didik tentang apa yang terjadi pada saat kegiatan
(what happened). Pertanyaan-pertanyaan refleksi mengacu pada pengukuran pencapaian
(pengenalan). Misalnya: “Apakah kalian pernah melakukan tindakan agresi verbal? Atau
menjadi korban dari tindakan agresi verbal?”.
10