Page 50 - Modul Koloid Berbasis Socio Scientific Issues_Rezki Eka Ramadhani
P. 50

hidrofob bersifat irreversibel, artinya tidak dapat kembali ke

                            keadaan  semula.  Misalnya:  sol  emas.  Jika  medium

                            pendispersinya  diambil,  sol  emas  membentuk  emas  padat.

                            Setelah emas padat terbentuk, tidak dapat berubah menjadi sol

                            emas  kembali,  meskipun  ditambah  dengan  medium

                            pendispersinya.  Contohnya:  sol  AgCl  dan  sol  CaCO3,  susu,

                            mayonaise, sol belerang, sol sulfida, sol logam, sol Fe(OH)3.

                                   Koloid  hidrofob  tidak  akan  stabil  dalam  medium  polar

                            (misalnya  air)  tanpa  adanya  zat  pengemulsi  atau  koloid

                            pelindung.  Zat  pengemulsi  membungkus  partikel-partikel

                            koloid  hidrofob,  sehingga  terhindar  dari  koagulasi.  Susu

                            (emulsi lemak dalam air) distabilkan oleh sejenis protein susu,








                              Detergen dalam Proses Pencucian Pakaian merupakan
                                       Pemanfaatan Sifat Hidrofob dan Hidrofil
                                Kotoran yang menempel pada kain ada yang mudah larut dalam
                         air dan ada juga yang tidak larut dalam air, misalnya kotoran yang berupa
                         lemak dan minyak. Proses pencucian bertujuan agar lemak dan minyak
                         dapat  teremulsi  didalam  air,  tetapi  lemak  dan  minyak  lebih  kuat
                         menempel di kain, sebab lemak dan minyak tidak larut dalam air. Dengan
                         bantuan sabun atau detergen, lemak dan minyak akan ditarik dari serat
                         pakaian dengan mudah. Karena detergen larut dalam air, maka minyak
                         dan lemak dapat terlepas dari kain.
                                Kemampuan  detergen  menarik  lemak  dan  minyak  disebabkan
                         pada molekul detergen terdapat ujung-ujung hidrofil yang menarik air
                         dan ujung hidrofob yang berpegang erat pada lemak dan minyak. Akibat
                         adanya gaya tarik menarik tersebut, tegangan permukaan air menurun
                         sehingga air mudah meresap pada kain. Sehingga, kotoran yang berupa
                         lemak dan minyak mudah terlepas dari kain.
                         Sumber : Khuzaimah, S. (2018). Pembuatan sabun padat dari minyak
                         goreng bekas ditinjau dari kinetika reaksi kimia. Ratih: Jurnal Rekayasa
                         Teknologi Industri Hijau, 2(2), 11.
                          https://ejournal.unugha.ac.id/index.php/ratih/article/view/70/48






                                                              31
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55