Page 162 - BUMI TERE LIYE
P. 162

TereLiye “Bumi” 159



                         ”Ayo, Ra.  Lakukanlah.  Itulah  maksud  pesan  Miss  Selena,  apa  pun  yang
                  hilang,  tidak  selalu  lenyap  seperti  yang  kita  duga,”  si    genius    itu    justru
                  berkata  yakin  sekali.

                         ”Bagaimana  kalau  jadi  hilang  betulan?”  Seli  ikut  cemas.

                         ”Tidak  akan.  Si  tinggi  kurus  menyebalkan  itu  di  aula  juga  bilang,  Ra
                  tidak  bisa  menghilangkan  sesuatu  yang  sudah  hilang  di dunia  ini.”  Dahi     Ali
                  berkerut,  dia  tampak  berpikir.  ”Itu  pasti  ada  maksudnya,  bukan?  Sesuatu
                  yang  sudah  hilang….  Kita  tidak  punya  cara  lain.  Kita  harus  tahu  segera  apa
                  yang  sebenarnya  terjadi.  Miss  Selena,  apa  pun  kondisinya,  saat  ini  butuh
                  bantuan.  Buku  ini  bisa  memberikan  jalan  keluar.”

                         Aku menelan  ludah.  Menatap  Ali  yang  sekarang  meletakkan  buku    PR

                  matematikaku  di atas  meja  belajar,  mempersilakanku.

                         Baiklah,  Ali  benar.  Aku menatap  buku  PR itu,   mengacungkan  jemari,
                  berseru  dalam  hati.  Menghilanglah!

                         Buku  PR  itu lenyap.

                         Aku  menahan  napas,  juga  Seli  di sebelahku.

                         Satu  detik  berlalu.  Tidak  terjadi  apa  pun.  Dua  detik,  empat  detik,    aku
                  menoleh  ke Ali.  Bagaimana  ini?  Ali  tetap  menunggu  dengan  yakin.  Delapan
                  detik.  Aduh,  bagaimana  kalau  keliru?  Seli  ikut  menatap  Ali.  Kenapa  pula
                  kami  harus  percaya  pada  genius  biang  kerok  ini?

                         Suara  seperti  gelembung  air  meletus  terdengar.  Buku  PR-ku   kembali.


                         Aku  dan  Seli  berseru  tertahan,  seruan  gembira.

                         ”Apa  kubilang.”  Ali  mengepalkan  tangan.  ”Buku  PR  ini  pasti  muncu l
                  lagi.  Miss  Selena  sudah  membuat  buku  PR-mu  menjadi  benda  dari  dunia
                  lain.  Tidak  bisa  dihilangkan.”


                         Aku  menoleh  ke Ali.  ”Bagaimana  kamu  bisa  yakin  sekali?”

                         Si genius  menyebalkan  itu  menunjuk  kepalanya  sambil  nyengir   lebar.
                  Maksud  dia  apa  lagi  kalau  bukan:  aku  punya  otak  brilian.  Baiklah,








                                                                            http://cariinformasi.com
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167