Page 248 - BUMI TERE LIYE
P. 248

TereLiye “Bumi” 245



                         ”Kita  tetap menuju  sekolah  Ou.”  Ilo menghela  napas,  berusaha  tenang.
                  ”Baik.  Kita  urus  satu  per  satu.  Semoga  Ily  baik­baik  saja.  Semoga
                  akademinya      tidak  melibatkan  diri  dalam  kekacauan             ini.  Aku  lebih
                  mencemaskan  Ily.”

                         Sayangnya,  belum  habis  kalimat  cemas  Ilo,  kapsul  kereta  yang  kami
                  naiki  mendadak  terbanting  ke  arah  lain,  berbelok  tajam,  keluar  dari  jalur
                  tujuan.  Seli  berseru  kaget.  Ali  berpegangan  ke kursi.  Kami  nyaris   terbantin g
                  ke lantai  kapsul.


                         ”Ada  apa?”  Aku  menoleh  ke arah  Ilo.

                         Ilo  menggeleng.  Dia  juga  mencengkeram  pegangan  tiang  kapsul.

                         Kapsul  meluncur  cepat,  terus  menukik  turun  tajam,  dan  se-belum
                  kami  sempat  tahu  ke  mana  tujuannya,  kapsul  sudah  masuk  ke  sebuah
                  ruangan  besar  dan  megah.

                         Stasiun Sentral.













































                                                                            http://cariinformasi.com
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253