Page 326 - BUMI TERE LIYE
P. 326
TereLiye “Bumi” 323
disetujui mentah-mentah oleh sebagian besar Panglima. Sejak dulu kami
menyukai kekuatan, ambisi berkuasa, dan perang. Semua yang bisa
diberikan oleh Tamus. Kami mengenal dia, terlebih Tamus datang
memamer-kan seluruh kekuatan yang dimiliki.
”Aku sempat bertanya, jika Komite Kota berhasil disingkirkan, siapa
yang akan duduk di kursi kekuasaan? Apakah dia yang akan menjadi raja?
Tamus tertawa. Dia bilang, orang yang tidak pernah dimahkotailah yang
akan kembali berkuasa. Aku hendak ber-tanya lagi, tapi Tamus menghilang,
kemudian muncul men-cekik leherku, berbisik mengancam, siapa pun yang
menentang rencananya akan berakhir menyedihkan. Ruangan pertemuan
ditutupi tabir, berubah seperti malam hari. Sungguh mengerikan kekuatan
yang dia miliki.
”Setelah pertemuan itu, aku memutuskan mendatangi bebe-rapa
Ketua Akademi, dan segera tahu bahwa Tamus sudah bergerak lebih dalam
dan sejak lama. Hampir seluruh akademi telah dia datangi. Tamus
mengintimidasi Ketua Akademi untuk bersekutu dengannya. Tidak semua
menurut, tapi menolak ber-arti masalah serius. Tamus juga mengunjun gi
siapa pun yang memiliki ke-kuatan penting selama pelariannya. Jika dia
masih remaja, Tamus menawarkan diri menjadi guru, menggoda dengan
kekuatan tidak terbilang. Jika sudah dewasa, Tamus menawar kan
kesempat-an bersekutu, kekuasaan.
”Bersama beberapa orang yang bisa dipercaya, aku sempat membuat
rencana seandainya Tamus menyerang Komite Kota, tapi belum genap
rencana itu, Tamus sudah menyerbu Tower Sentral lebih dulu. Enam dari
Panglima Pasukan Bayangan ada di bawah kakinya. Menyisakan Panglim a
Selatan dan aku yang menolak ide gila tersebut. Tamus bergerak lebih cepat
dari duga-an. De-ngan jatuhnya Perpustakaan Sentral, hanya soal waktu
akhirnya dia bisa membuka sekat ke penjara si Tanpa Mahkota, mem-bawa
pulang Raja yang dia inginkan.”
”Tapi bagaimana dia bisa membuka sekat itu?” Ali bertanya dengan
bahasa dunia ini.
Tog menggeleng.
http://cariinformasi.com

