Page 372 - BUMI TERE LIYE
P. 372
TereLiye “Bumi” 369
”Aku merusak apa?” Ali beranjak duduk, masih berselimutkan
jubah. Dia menatap sekitar dengan bingung. Dinding ruangan dipenuhi
lubang dan cakaran. Juga lantai pualam, ada bekas cakar dalam di dua
tempat. Langit-langit runtuh di sudut-sudut-nya.
Av mengangkat bahu. ”Kamu berubah menjadi beruang besar, Ali. Aku
sempat me-nyaksikannya meski di detik terakhir. Beruang besar yang
melemparkan Tamus ke dalam lubang gelap. Kamu tidak ingat?”
Ali sekali lagi menatap kami bergantian, dia juga menatap jubah yang
menyelimutinya, tidak mengerti ke mana pakaian gelap-nya. Aku dan Av
saling tatap.
Masih banyak sekali masalah yang harus diselesaikan, di luar
penjelasan kepada Ali bahwa dia tadi tiba-tiba menjadi beruang besar. Tog
menangkap Stad dan Panglima Pasukan Bayangan yang membelot. Puluhan
anak buah Tog menyusul masuk ke da-lam ruangan. Pertikaian politik itu
telah selesai. Akan ada ba-nyak pekerjaan bagi Tog, termasuk memulihkan
Komite Kota.
Av juga harus mengurus perpustakaan besarnya. Dengan separuh
gedung hancur, akan butuh waktu lama untuk mem-perbaiki dan
mengembalikan kemegahan Perpustakaan Sentral, belum lagi ratusan ribu
koleksinya yang rusak.
Aku mendekati Miss Selena yang sudah bisa duduk. Tubuh-nya lebam
dan terluka. Baju gelapnya robek di banyak tempat, tapi wajahnya mulai
bercahaya. Aku lompat memeluk guru matematikaku itu erat-erat.
”Terima kasih, Ra,” Miss Selena berbisik.
”Aku yang harus bilang terima kasih. Terima kasih banyak, Miss
Selena.”
Seli sekali lagi ikut memeluk Miss Selena. Kami bertiga berpelukan.
Masih banyak hal yang harus kami lakukan di dunia ini, tapi kami bisa
pulang. Miss Selena bisa membuka portal me-nuju kota kami. Juga ada
banyak yang bisa kami tanyakan ke-pada-nya, Miss Selena yang
http://cariinformasi.com

