Page 367 - BUMI TERE LIYE
P. 367

TereLiye “Bumi” 364










                              AAT itulah,  ketika  sepertinya  tidak  ada  lagi   bantuan   yang  datang,
                  dari  tengah  ruangan  terdengar  teriakan  marah.  Tapi  itu  bu-kan  teriakan

                  manusia.  Itu raungan  hewan  buas.  Seperti  b-e-ruang  besar  yang sedang  amat
                  marah.

                         Kami  menoleh  ke sumber  suara.

                         Aku  tidak  pernah  menduga.  Bahkan  Tamus  boleh  jadi  tidak  pernah

                  tahu  bahwa  Makhluk  Rendah  juga  memiliki  kekuatan   ter-baik   alamiahnya.
                  Mereka     tidak  menghilang,       mereka     juga    tidak  meniti     cahaya    atau
                  mengeluarkan  petir.  Mereka  menggunakan  naluri  bertahan  yang  sangat
                  primitif,  tapi  sekaligus  paling  me-ngerikan.

                         Ali,  tubuh  Ali  membesar  berkali-kali  lipat.  Dia  meraung  lagi,  lebih
                  kencang  dan  mengerikan,  membuat  dinding  ruangan   ber-getar.   Tanganny a
                  membesar,  kakinya  membesar,  dan  seluruh  tubuh-nya  dibungkus  dengan
                  cepat  oleh  bulu  tebal  berwarna  hitam.


                         Hanya  dalam  hitungan  detik,  Ali  berubah  menjadi  beruang  dengan
                  tinggi  badan  menyentuh  langit-langit  ruangan.  Kuku-kuku  panjang  dan
                  tajam  muncul.  Tangannya  bahkan  sebesar  orang  dewasa.  Matanya  merah.
                  Taring  berlumuran  ludah  keluar  dari  mulutnya.

                         Ali  meraung,  membuat  langit-langit  berguguran.  Belum  habis  suara
                  raungannya,  tangan  kanan  Ali menyambar  Tamus,  seperti  memukul  bonek a,
                  Tamus  terlempar  jauh.


                         Satu  tangan  berbulu  tebal  hitam  itu  meraih  Seli  dan  Miss  Selena,
                  melempar  mereka  ke dinding  seberang,  menye-lamatkan  mereka  dari  lorong
                  gelap.

                         Lima  Panglima  Pasukan  Bayangan  berseru—termasuk  Stad  yang  telah
                  pulih.  Mereka  loncat,  menghindari  pukulan  dari    be-ruang    besar    yang
                  mengamuk.  Lima  Panglima  Pasukan  Bayangan  tiba-tiba  menghilang,

                  kemudian  muncul  di  sekitar  tubuh  Ali,  mengirimkan  pukulan  mematik an,
                  berdentum.  Lima  dentum-an  kencang.





                                                                            http://cariinformasi.com
   362   363   364   365   366   367   368   369   370   371   372