Page 49 - PERMENAKER 8 2020
P. 49

- 49 -





                                                                   Pasal 99
                                    (1)   Rel diupayakan tidak melewati jalan yang digunakan

                                          untuk lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki.
                                     (2)  Rel yang melintas pada jalan sebagaimana dimaksud

                                          pada ayat (1) dapat menggunakan jembatan layang

                                          atau terowongan.
                                     (3)  Jika jembatan layang atau terowongan sebagaimana

                                          dimaksud pada ayat (2) belum tersedia, persilangan

                                          lintasan rel dan jalan harus dibuat rata dengan
                                          permukaan rel.

                                     (4)  Persilangan      lintasan    rel  dan jalan       sebagaimana

                                          dimaksud pada ayat (3) hams:
                                          a.    dilengkapi Alat Pengaman atau penghalang yang

                                                diwarnai dengan jelas;

                                          b.    dilengkapi sirine dan lampu peringatan;
                                          c.    dipasang      tanda    peringatan      "BAHAYA"       atau

                                                "PERSILANGAN";

                                          d.    dijaga oleh petugas khusus; dan
                                          e.    diberi cahaya atau penanda yang dapat berpendar

                                                pada tanda pemberi peringatan, alat penghalang,

                                                semboyan wesel, dan perlengkapan lainnya jika
                                                ada penggunaan pada malam hari.




                                                                  Pasal 100
                                    (1)   Jarak antara sisi terluar kereta harus mempunyai

                                          ruang bebas dengan ketentuan:

                                          a.    paling sedikit 75 cm (tujuh puluh lima sentimeter)
                                                antara      2     (dua)     kereta     yang      melintas

                                                berdampingan atau terhadap bangunan di sisi rel;

                                          b.    secara vertikal paling sedikit:
                                                1.    215 cm (dua ratus lima belas sentimeter) ke

                                                      bangunan atau rintangan lainnya; dan

                                                2.   430 cm (empat ratus tiga puluh sentimeter)
                                                      ke sumber arus listrik.

                                          c.    dipasang tanda ukuran pada tiap sisi bangunan.

                                    (2)   Bangunan,         rintangan,       atau      sumber        listrik
                                          sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54