Page 10 - Microsoft Word - 4b6c-5398-65dc-7a3f.docx
P. 10
yang mengisahkan kerinduan Bhatara Siwa kepada Bhatari Giri
Putri atau Dewi Uma yang menjelma ke dunia menjadi Dewi
Durga. Bandem dalam bukunya Ensiklopedi Tari Bali mengatakan
juga bahwa Tari Telek dipercaya bersumber dari Kitab Adi Parwa
yang mengambil lakon Pemutaran gunung Mandara Giri atau
Ksirarnawa yang mengisahkan para dewa dan raksasa yang
berusaha menarik pengikat gunung yaitu Naga Basuki untuk
mencari Tirtha Amertha (1983:139-140). Seperti cerita yang
tersirat dalam teks Lontar Barong Swari dan Kitab Adi Parwa
tersebut, Tari Telek yang ada di Banjar Kangin Desa Adat Panjer
Denpasar Selatan juga memiliki hubungan yang sangat erat
dengan kedua sumber tersebut sehingga menjadi bagian dalam
pementasan Tari Barong, Rangda, Rarung yang merupakan simbol
manifestasi Tuhan masyarakat Banjar Kangin Desa Adat Panjer
Denpasar Selatan.
Tari Telek yang merupakan warisan budaya tradisional
masyarakat Banjar Kangin Desa Adat Panjer Denpasar Selatan
memiliki bentuk pertunjukan tari dengan struktur dan ragam gerak
yang khas sebagai tari pengiring sesolahan atau pementasan dari
Sesuhunan atau manifestasi Tuhan masyarakat Desa Panjer yaitu
berupa Barong, Rangda, Rarung, dan Topeng Sidakarya. Secara
visual pementasan tari Telek ini berbeda dari bentuk pertunjukan