Page 9 - Microsoft Word - 4b6c-5398-65dc-7a3f.docx
P. 9
mentransformasikan nilai-nilai teks lontar Barong Swari ke dalam
seni pertunjukan seperti Tari Telek, Tari Topeng Bang, dan Tari
Barong (Cerita, 2020: 109-114). Sebagai kesenian yang sudah
mengalami perjalanan yang sangat panjang pertunjukan tari Telek
ini masih tetap dilestarikan dan berkembang sampai saat ini di
berbagai daerah di Bali. Seperti tari Telek yang dipakemkan oleh
ASTI Denpasar, Tari Telek Desa Jumpai Klungkung, Tari Telek
Desa Adat Legian Badung, Tari Telek Desa Munggu Badung, Tari
Telek Pemogan Denpasar, Tari Telek Sidakarya Denpasar, dan
Tari Telek Panjer Denpasar. Masing-masing daerah memiliki
berbagai ciri khas yang mencerminkan kearifan lokal setempat
dimana tarian itu berkembang dengan keunikannya tersendiri,
yaitu: terdapat berbagai macam bentuk, gaya atau style, hingga
dalam konteks pertunjukan yang berbeda-beda sesuai dengan
pakem dan nilai yang dianut masyarakat daerah penyangganya.
Tari Telek yang dikenal dengan ciri khasnya
menggunakan topeng berwarna putih dan berkarakter halus,
membawa kipas sebagai properti, dan menggunakan kostum
awiran merupakan salah satu jenis tari sakral sebagai pengiring
suatu upacara keagamaan di Bali. Penciptaan Tari Telek dipercaya
bersumber dari Lontar Barong Swari yaitu: yang berhubungan erat
dengan kepercayaan Agama Hindu terhadap mitologi Hindu Bali