Page 10 - MODUL_Mitigasi dan Adaptasi Kebencanaan
P. 10
BAB 2 PEMBELAJARAN
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan konsep dan terminologi terkait
kebencanaan; klasifikasi,dan karakteristik bencana di Indonesia.
B. Uraian Materi
1. Konsep Kebencanaan
Wilayah Indonesia dikenal sebagai daerah rawan bencana. Oleh karena itu, pengetahuan
mengenai bencana atau upaya untuk mengurangi resiko bencana atau mitigasi mutlat diperlukan.
Menurut Undang–undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana didefinisikan sebagai peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis”.
Dengan demikian, secara umum dampak suatu bencana dapat berupa kehilangan nyawa
seseorang, terluka, kerusakan bangunan, gangguan produksi, gangguan gaya hidup, serta
kehilangan mata pencaharian. Bencana dengan dampak yang sangat signifikan seperti hancur
leburnya bangunan dan sumber kehidupan disertai banyak korban jiwa pada wilayah yang luas
disebut dengan istilah catastrophe. Contoh bencana jenis ini adalah tsunami yang terjadi di Aceh
tahun 2004.
Bencana dapat dikategorikan berdasarkan seberapa cepat bencana itu terjadi. Bencana dapat
terjadi secara tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda akan terjadinya bencana yang disebut dengan
cataclysmic disaster. Pada bencana jenis ini dampak dapat terlihat dalam waktu yang singkat
misalnya hitungan jam atau hari dalam skala yang besar. Bencana tipe ini terjadi akan diikuti oleh
bencana yang lain sebagai dampak bencana induk. Kerusakan akibat bencana ini biasa terjadi
pada area yang relatif kecil. Contoh bencana ini adalah gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan
angin tornado. Sebaliknya, bencana juga dapat terjadi secara perlahan dan dalam jangka waktu
yang lama yang dikenal dengan istilah continuing disaster. Bencana ini terjadi dalam waktu
bulanan atau tahunan seperti kekeringan, kelangkaan pangan dan erosi. Area yang terkena
bencana ini biasangan relatif luas. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mengklasifikasikan
jenis bencana berdasarkan penyebab utamanya yaitu;
a. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian perintiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan,angin topan, dan tanah longsor. Bencana alam seringkali dianggap henya karena
kejadian alam, Namun, sebagian besar bencana dikarenakan ulah manusia.
Modul- Mitigasi dan Adaptasi kebencanaan