Page 89 - Belajar dan Pembelajaran
P. 89
terapan seringkali menganjurkan agar guru membuat
pernyataan “jika…maka”. penguatan akan lebih efektif jika
diberikan tepat pada waktunya, sesegera mungkin setelah murid
menjalankan tindakan yang diharapkan. Ini akan membantu
anak melihat hubungan kontingensi antar-imbalan dan perilaku
mereka. Jika anak menyelesaikan perilaku sasaran (seperti
mengerjakan sepuluh soal matematika) tapi guru tidak
memberikan waktu bermain pada anak, maka anak itu mungkin
akan kesulitan membuat hubungan kontingensi.
3) Memilih jadwal penguatan terbaik
Menyusun jadwal penguatan menentukan kapan suatu
respons akan diperkuat. Empat jadwal penguatan utama adalah
(a. Jadwal rasio tetap: suatu perilaku diperkuat setelah sejumlah
respon; (b). Jadwal rasio variabel, suatu perilaku diperkuat setelah
terjadi sejumlah respon, akan tetapi tidak berdasarkan basis
yang dapat diperidiksi; (c) Jadwal interval – tetap, respons tepat
pertama setelah beberapa waktu akan diperkuat; dan (d) Jadwal
interval–variabel, suatu respons diperkuat setelah sejumlah
variabel waktu berlalu.
4) Menggunakan Perjanjian (contracting)
Adalah menempatkan kontigensi penguatan dalam tulisan.
Jika muncul problem dan anak tidak bertindak sesuai harapan,
guru dapat merujuk anak pada perjanjian yang mereka sepakati.
Analisis perilaku terapan menyatakan bahwa perjanjian kelas
harus berisi masukan dari guru dan murid. Kontrak kelas
mengandung pernyataan “jika… maka” dan di tandatangani
oleh guru dan murid, dan kemudian diberi tanggal.
5) Menggunakan penguatan negatif secara efektif
Dalam penguatan negatif, frekuensi respons meningkat
karena respon tersebut menghilangkan stimulus yang
dihindari.seorang guru mengatakan”Pepeng, kamu harus
menyelesaikan PR mu dulu diluar kelas sebelum kamu boleh
masuk kelas ikut pembelajaran” ini berarti seorang guru
menggunakan penguatan negatif.
77