Page 3 - Ilustrasi Kartun Biru & Putih Flyer Les Privat Matematika
P. 3

Mari kita subsitusikan beberapa bilangan asli berturut-turut ke dalaam tabel berikut.
                               2
                    n   Nilai    −    + 41   Prima/ Bukan Prima

                    1              41        Bilangan Prima

                    2              43        Bilangan Prima
                    3              47        Bilangan Prima

                    4              53        Bilangan Prima

                    5              61        Bilangan prima
                    6              71        Bilangan Prima

                    7              83        Bilangan prima
                    8              97        Bilangan Prima

                    9             113        Bilangan Prima

                    10            131        Bilangan Prima


                   Dari kolom ketiga diatas, tampak bahwa semua bilangan adalah bilangan prima. Kalua kita menggunakan

                                                                                                              2
                   kasus-kasus  di  atas  untuk  mengambil  keputusan,  maka  kita  dapat  menyimpulkan  bahwa     −    + 41
                   adalah bilangan primer untuk apapun bilangan n-nya penalaran semacam ini kita sebut penalaran induktif.



                   Lampiran 1
                   Penalaran semacam ini sah-sah saja, dan ini yang seering terjadi dalam pengembangan ilmu-ilmu alam atau

                   social. Kesimpulannya diperoleh dengan cara induktif.
                    Di dalam matematika, kebenaran suatu pernyataan itu harus bersifat absolut/mutlak. Kalua di katakana

                             
                   bahwa    −    +      adalah bilangan prima untuk setiap bilangan asli n, maka pernyaataan ini harus benar
                                                                              
                   untuk bilngan asli apapun. Sayangnya, pernyataan bahwa    −    +      dalah bilangan prima untuk setiap
                   n bilangan asli adalah tidak benar.

                                                             
                   Sebagai contoh, untuk n = 41 maka nilai    −      +      adalah bilangan yang habis di bagi 41. Karenannya,
                                         
                   untuk n = 41, nilai    −    +      adalah 41 − 41 + 41 = 41  yang jelas bukan bilangan prima. Artinya,
                                                                               2
                                                            2
                   kesimpulan dari hasil penalaran induktif tidak selalu benar untuk semua nilai n . oleh karena itu, secara
                   matematis tidak bisa diterima sebaagai kebenaran mutak.


                   Contoh 1.2

                   Jika p adalaah bilangan prima, maka kita cenderung mengambil kesimpulan dari penalaran induktif bahwa
                   2 − 1 adalah bilangan prima juga. Mengapa demikian?
                      

                                                               3
   1   2   3   4   5   6   7   8