Page 23 - E-Modul Azas Teknik Kimia
P. 23
AZAS TEKNIK KIMIA
Neraca massa didalam proses industri teknik kimia harus dibedakan antara:
1. Proses Steady State
Selama proses berlangsung tidak ada perubahan kondisi operasi teknik kimia seperti
tekanan, temperatur, komposisi atau kecepatan aliran tidak berubah terhadap waktu
dan tempat dalam sistem, sedangkan proses unsteady state kebalikan dari proses
steady state.
2. Proses batch
Pada proses batch, sejumlah reaktan di tempatkan pada suatu tempat dan akan
dikeluarkan bila produk telah dihasilkan dalam jangka waktu tertentu, semua proses
batch merupakan proses unsteady state.
3. Proses kontinyu
Reaktan secara terus menerus di umpankan kedalam reaktor sedangkan produk
dikeluarkan bersamaan reaktan masuk sistem.
3.2 NERACA MASSA DENGAN REAKSI KIMIA
Dalam reaksi kimia, stoikiometri reaksi kimia harus diperhatikan. Contoh
suatu persamaan reaksi:
a A + b B c C + d D
Reaksi di atas mempunyai arti:
1. Kualitatif, yaitu bahan apa yang direaksikan dan yang dihasilkan. Bahan A dan B
merupakan reaktan atau pereaksi. Bahan C dan D merupakan produk atau hasil
reaksi.
2. Kuantitatif, yaitu perbandingan mol-mol sebelum dan sesudah reaksi. Jika 1 mol
A bereaksi maka (b/a) mol B yang bereaksi.
Di dalam praktek, jarang terdapat peristiwa dimana reaksi berjalan secara
stoikiometri tepat. Biasanya, salah satu reaktan berada dalam jumlah yang berlebihan,
sehingga reaksi tidak bisa berjalan stoikiometri. Pada akhir reaksi masih ada sisa-sisa
jenuh reaktan.
Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam proses.
Adakalanya bahan yang dikenakan proses berubah bentuk menjadi senyawa lain atau
menjadi konsumsi dalam sistem itu, tetapi jumlah massanya tidak berubah. Massa yang
tumbuh dan massa yang terambil diartikan bila terjadi reaksi kimia, maka bahan yang
17