Page 24 - E-Modul Azas Teknik Kimia
P. 24

AZAS TEKNIK KIMIA





                      satu bisa terambil dan membentuk senyawa  lain. Sebelum  masuk pada neraca massa,
                      diperlukan  pengertian-pengertian  tentang  sistem,  proses,  dan  aliran.  Perhitungan

                      neraca massa meliputi neraca massa tanpa dan dengan reaksi kimia.
                              Perancangan  proses  dari  setiap  lapisan  aliran  alur  dimulai  dengan

                      keseimbangan  material  dan  energi,  neraca  ini  mengikuti  hukum  konservasi massa.

                      Menurut  hukum  ini,  jumlah  massa  berbagai  senyawa  tetap  tidak  berubah  selama
                      operasi  tertentu atau bereaksi kimia. Untuk  mengatur  keseimbangan  massa, pertama

                      lembar aliran harus dipelajari dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui
                      bagaimana menyiapkan alur proses. Dalam perhitungan kuantitatif sistem reaksi yang

                      demikian, perlu diketahui beberapa istilah seperti dibawah ini:
                      1.  Limiting Reactant (Reaktan Pembatas)

                          Reaktan yang jumlah molnya paling sedikit bila ditinjau dari segi stoikiometri, atau

                          reaktan yang akan habis terlebih dahulu dibanding reaktan lainnya.
                      2.  Excess reactant (zat reaktan yang berlebihan)

                      3.  Percent excess of reactant = persen kelebihan reaktan yang berlebih.



                                                             %              
                               =  jumlah  mol  kelebihan  dari  kebutuhan  teoritis    x  100  %
                                            jumlah  mol  kebutuhan  teoritis


                          Jumlah mol kelebihannya = (mol umpan)-(mol kebutuhan teoritisnya).

                           Teoritis merupakan kondisi jika limiting reactant habis bereaksi.


                      4.  Konversi

                                  Umumnya,  sintesis  produk  kimia  tidak  melibatkan  reaksi  tunggal
                          melainkan  beberapa  reaksi.  Tujuannya,  adalah  untuk  memaksimalkan  produksi

                          produk yang diinginkan dan meminimalkan produksi produk sampingan yang tidak
                          diinginkan.

                                  Konversi adalah rasio mol yang bereaksi terhadap mol yang diumpankan ke
                          reaktor.  Konversi  fraksional  dapat  dihitung  dengan    menggunakan  persamaan

                          berikut: yaitu fraksi bahan baku atau reaktan yang bereaksi menjadi produk.


                                                  jumlah  mol  reaktan  yang  bereaksi
                                 Konversi =                                                    x  100%
                                                  jumlah  mol  reaktan  yang  masuk  reaktor






                                                                  18
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29