Page 16 - Modul Elektronik Berbantuan Simulasi PhET
P. 16
Gambar 4. merupakan kasus sebuah pegas yang diletakkan
secara vertikal. Jika beban digerakkan ke bawah, beban akan
menarik pegas. Jika beban digerakkan ke atas beban akan
menekan pegas. Pegas akan memberi gaya pada beban untuk
mengembalikan ke posisi keseimbangan. Gaya pada pegas itu
disebut gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih F sebanding
dengan perubahan panjang pegas Δx, baik pada waktu pegas itu
ditarik maupun ditekan.
Pernyataan mengenai Hukum Hooke dikemukakan oleh Robert Hooke. Robert
Hooke merupakan seorang arsitek. (Kanginan, 2013: 235). Hooke mengemukakan
hukumnya yang dikenal dengan Hukum Hooke yang berbunyi “Jika gaya tarik tidak
melampaui batas elastisitas pegas, pertambahan panjang pegas akan berbanding
lurus dengan gaya tariknya” (Giancoli, 2001). Secara sistematis:
F = - k . ∆
Menunjukkan arah gaya pemulih pegas
Keterangan:
F = m. g = Gaya (N)
K = konstanta pegas
= Panjang awal (m)
0
= Panjang akhir (m)
∆ ∆ = - = Pertambahan panjang (m)
0
K adalah konstanta (tetapan) yang menunjukkan kekakuan pegas. Tanda
negatif menunjukkan gaya pemulih selalu berlawanan arah dengan pergeseran Δx.
Hubungan antara gaya F dan pertambahan panjang Δx dapat dijelaskan pada grafik
berikut:
Grafik gaya F terhadap pertambahan
panjang Δx akan berbentuk garis lurus
melalui titik asal O. Persamaan garis yang
sesuai adalah F = - k . ∆ dengan k sebagai
gradien garis. Hasil yang sama akan
diperoleh untuk pegas-pegas lainnya,
hanya gradiennya yang berbeda. Untuk
pegas yang lebih besar, tetapan k yang
spesifik untuk tiap pegas disebut dengan
tetapan pegas.
Gambar 2. 5 Grafik hubungan gaya dengan
pertambahan panjang pegas.
12