Page 109 - Sastra Anak Contoh E-Book
P. 109
Setelah dua jam mereka melakukan perjalanan, Arimbi dan kedua
orang tuanya sampai di rumah kakek. Di sana terlihat kakek sedang
mengelap sepeda ontel kesayangannya. Arimbi langsung berlari
menuju kakeknya dan memeluknya.
"Kakek! Arimbi datang" teriak Arimbi sembari memeluk kakeknya.
"Eh, iya. Astagfirullah, cucu kakek senang sekali membuat kakeknya
jantungan" kata kakek yang kaget sambil mengusap-usap dadanya.
Arimbi tertawa melihat kelakuan kakeknya. Tanpa berlama-lama
ayah dan ibunya Arimbi berpamitan kembali ke Jakarta. Besok, pagi
hari mereka harus pergi bekerja. Ayah meminta kakek untuk
menjaga Arimbi selama beberapa hari sampai dengan waktu libur
sekolah berakhir. Tidak lupa juga Ayah menitipkan pesan untuk
nenek yang sedang pergi ke kantor desa.
"Nah sekarang kita pergi menemui nenek di balai desa, yuk.
Kebetulan di sana sedang ada kegiatan makan bersama" ajak kakek.
Ia pun menyiapkan sepeda ontel miliknya. Digoyang-goyangkannya
tempat duduk bagian belakang sepedanya.
”Ayo, cucu kakek, sini naik sepeda” ajak kakek.
"Yeay Arimbi duduk di belakang ya, Kek?" Tanya Arimbi.
"Iya dong, memang Arimbi ingin membonceng kakek, ha ha ha" ledek
Kakek. Keduanya tertawa. Kakek mulai mengayuh sepedanya
perlahan-lahan menuju kantor desa.
105