Page 7 - Sastra Anak Contoh E-Book
P. 7
Ayah sudah ada di depan rumah. Sementara Ibu sudah duduk di kursi
bagian tengah mobil. “Lama sekali kamu, Nak?” tanya ayah ketika
Aurel keluar rumah menuju kendaraan. “Aku mandi dan cari pakaian
dulu” balas Aurel dengan wajah yang menampakan keterpaksaan.
Jawaban Aurel tidak dihiraukan ayah. Sejak malam ketika ngajak,
ayah sudah tahu jika Aurel sebenarnya ingin tetap berada di rumah.
Ayah juga tahu betapa Auriel sangat ketergantungan pada gawai.
Tidak ada waktu tanpa gawai. Setelah semua selesai, ayah, ibu, dan
Aurel langsung pergi menuju desa tempat kediaman nenek Aurel
berada.
Mereka berangkat menggunakan mobil dengan perjalanan sekitar
lima jam dari kota Jakarta. Aurel tampak gelisah sepanjang
perjalanan, dia memikirkan banyak hal buruk yang akan terjadi di
sana. Pemandangan indah sepanjang jalan yang tampak dari kaca
mobil diabaikannya. Minuman dan makanan yang disediakan oleh ibu
pun tidak dihiraukan. Aurel merasa jengkel, kacau, dan ingin segera
Kembali ke rumah.
Hari hampir menjelang sore ketika mereka sampai di tempat tujuan.
Rumah nenek masih bangunan tradisional. Bagian depan rumah
dihiasi dua kaca yang diletakkan sejajar berukuran s dua kali
setengah meter. Di samping kaca, sebelah kanan, rapat dengan tiang
sebelah kanan rumah ada pintu kayu yang sebagian kecil sisinya
rusak dimakan rayap. Sebagian dindin rumah terbuat dari bilik
bambu. Bangunan rumah itu tidak rata dengan tanah tetapi bagian
bawahnya ditopang oleh beberapa tiang setinggi pinggang
menyerupai batu. Rumah yang sepertinya sudah tua tetapi begitu
bersih dan asri.
3