Page 102 - Sastra Anak
P. 102

“Ya,  enggaklah.  Ayah  kan  sudah  lama  bersahabat  dengan  Pak  Anto,
         sejak  kecil.  Dulu  kalau  mau  main  dengan  Pak  Anto  di  hari  Minggu,
         ayah  sering  mengantarnya  dulu  dan  menungguinya  di  depan  gereja.
         Sekarang  pun  kalau  lagi  bareng-bareng,  Pak  Anto  itu  selalu
         mengingatkan  ayah  untuk  melaksanakan  solat.”  Jawab  ayah  sambil
         menyilangkan  kedua  telunjukknya  sebagai  pertanda  tidak  berlaku
         yang tidak sopan kepada Pak Anto.
         “Pinter, Kamu.” Ayah memujiku.
         “Iyalah, Bunga Insyira.”
         “Anak siapa dulu dong” tambah ayah
         “Anak bunda dooooonk” balas aku mencandai ayah.




















         Pada  hari  minggu  sore  aku  dan  ayah  sudah  berada  di  depan  rumah
         Pak Anto.
         “Selamat  sore”  ayah  menyapa  Pak  Anto  yang  sedang  menyiram
         rumput di halaman rumahnya.
         “Selamat  sore.  Eh  ada  kak  Bunga.  Ayo,  sini.  Silahkan!”  Pak  Anto
         dengan  akrab  mempersilakan  aku  dan  ayah  memasuki  rumahnya.
         Tidak lupa Pak Anto memanggil Joana.











                                                                     99
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107