Page 100 - Sastra Anak
P. 100
LAGU BARU
Namaku Insyira tapi ayah dan bunda memanggilku Bunga. Ayahku
seorang penulis lagu. Berisik dibuatnya sore hari. Suara gitar,
vokalnya yang asal mencari nada terenak versinya. Inilah nasib anak
seorang musisi kataku dalam hati. Tiba-tiba pandangan ayah menuju
padaku yang sedang asyik main HP. “Main HP mulu. Sini! Ayah punya
lagu baru” kata ayah dengan wajah bersinar. “Terus!” aku menjawab
ketus. Ini lagu anak, Bunga. masa ayah yang nyanyi. Aku mau tak
mau medengarkan suara cempreng bagai kaleng rombeng suara
ayahku. Tapi aku suka nadanya. Gampang diikuti. Enak didengar.
Hari Minggu ayah mengajak aku ke rumah Joana di Kota Bogor.
Tepatnya di Perpumahan Graha Padjajaran Katulampa Bogor. Tapi
aku lupa blok berapa. “Besok kita main ke rumah Joana, yah!. Ajak
ayahku. “Horee” tembalku spontan. “Jam berapa, Yah?” Aku begitu
penasaran. Ayah tampak senang ajakannya kusambut dengan
semangat. Joana adalah sahabatku yang punya hobi sama yaitu
menyanyi. Ayah Joana juga sahabat karib ayahku sejak kecil dan
sama-sama suka bermusik. Jadi cocoklah aku, ayah, Joana, dan
ayahnya Joana,
97