Page 25 - Thesis Awan
P. 25

15




                      Keterangan:
                      a  = Cawan petri
                      b  = Pertumbuhan jamur
                      c  = Miselium awal 5 mm
                      d1 = Diameter vertikal
                      d2 = Diameter Horizontal

                            Pengukuran nilai AFA menggunakan mengacu pada metode pengukuran Mori

                      et al. (1997) sebagai berikut:

                                                           GC − GT
                                                    AFA =              100
                                                                 −   

                      Keterangan:
                      AFA       = Aktivitas antijamur
                      GC        = Pertumbuhan miselium kontrol (mm)
                      GT        = Pertumbuhan miselium dalam medium berekstrak (mm)
                      A         = Ukuran miselium awal inkubasi (mm)

                            Untuk  mengetahui  aktivitas  perlakuan  konsentrasi  asap  cair  kayu  Durian
                      terhadap pertumbuhan jamur dapat dihitung besarnya nilai aktivitas antijamur dan

                      membandingkan dengan data klasifikasi aktivitas antijamur (Tablel 2).

                      Tabel 2. Klasifikasi Aktivitas Antijamur
                       No        Aktivitas anti jamur                Tingkat Aktivitas
                       1                  AFA  >75%                  Sangat Kuat              (++++)
                       2           50%  AFA  ≤ 75%                   Kuat                     (+++)
                       3           25%  AFA  ≤ 50%                   Sedang                   (++)
                       4            0%  AFA  ≤ 25%                   Lemah                    (+)
                       5                     0                       Tidak Aktif
                      Sumber: Mori et al. (1997)


                  3.3.4 Prosedur Pengujian Terhadap Rayap Tanah C.curvignathus
                      A.  Persiapan dan Pengkondisian Rayap

                           Koloni Koloni rayap C. curvignathus diperoleh dari pohon yang telah mati dan
                      tumbang di daerah Ambawang. Bagian pohon mati yang terserang rayap tersebut

                      dipotong  menjadi  beberapa  bagian,  sehingga  dapat  disimpan  kedalam  wadah

                      pemeliharaan  rayap,  wadah  pengkondisian  rayap  dijaga  kelembabannya  dengan
                      memberikan wadah yang telah berisi air kemudian wadah yang berisi rayap ditutup

                      dengan  kain  hitam.  Pemeliharaan  rayap  dilakukan  selama  ±  3  minggu  sebelum
                      digunakan untuk penelitian.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30