Page 28 - Thesis Awan
P. 28
18
Mortalitas rayap dihitung setelah masa pengujian setelah 21 hari, kemudian
dihitung jumlah rayap yang hidup dan mati pada wadah pengujian. Penentuan nilai
mortalitas rayap dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Syafii et al. 1994).
M1
M = 100%
M2
Keterangan :
M = Persentase kematian rayap pada contoh uji(%)
M1 = Jumlah rayap yang mati pada contoh uji ke-i (ekor)
M2 = Jumlah rayap awal pengumpanan (ekor)
Aktivitas asap cair akan dinilai dengan melihat besaran nilai mortalitas dan
diklasifikasikan ke dalam kategori seperti yang tercantum pada Tabel 4.
Tabel 4. Klasifikasi Tingkat Aktivitas Antirayap
Mortalitas (%) Tingkat Aktivitas
M ≥ 95% Sangat Kuat
75% ≤ M < 95% Kuat
60% ≤ M < 75% Cukup Kuat
40% ≤ M < 60% Sedang
25% ≤ M < 40% Agak Lemah
5% ≤ M < 25% Lemah
M < 25% Tidak Aktif
Sumber : Prijono (1998)
D. Kehilangan Berat Kertas Saring Whatman
Kehilangan berat dihitung setelah pengujian selama 21 hari terhadap rayap,
sampel dibersihkan dari kotoran – kotoran yang menempel akibat dari aktivitas rayap
selama masa pengujian, kemudian sampel dioven selama 30 menit kemudian
dimasukkan kedalam desikator selama 20 kemudian di timbang untuk mendapatkan
berat kering oven sampel setelah pengujian (B1). Persentase kehilangan berat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Syafii et al. 1994).
B0 − B1
A = 100%
B0
Keterangan :
A = Persentase kehilangan berat sampel uji (%)
B0 = Berat kering oven sampel sebelum pengujian (g)
B1 = Berat kering oven sampel setelah pengujian (g)