Page 37 - e-modul terpenoid
P. 37

BAB II METABOLIT SEKUNDER



           Secara  komersial  senyawa  ini  biasanya  tersedia  dalam


     bentuk  hidratnya,  yang  mengandung  dua  molekul    air.  Cu2

     (OAc)4  berwujud  padatan  kristal  berwarna  hijau  gelap,

     sedangkan  hidratnya  Cu2(OAc)4.2H2O  berwarna  hijau-

     kebiruan.  Sejak  dahulu  kala,  beberapa  senyawa  tembaga


     asetat  digunakan  sebagai  fungisida  dan  zat  warna  hijau.

     Sekarang Cu2(OAc)4 digunakan dalam sintesis anorganik  dan

     sebagai katalis maupun agen oksidator pada sintesis organik.

     Senyawa  ini  memiliki  warna  nyala  biru-hijau.  Pembentukan


     warna  hijau  emerald  mengindikasikan  adanya  diterpen

     (jakson,2010).

     4.  Uji UV sinar tampak


     Uji  ini  dilakukan  dengan  menambahkan  beberapa  pelarut

     pada isolate murni, salah satu pelarut yang digunakan adalah

     methanol  kemudian  ditentukan  kandungannya  dari  panjang


     gelombang  cahaya  yang  terlihat.  Panjang  gelombang  yang

     menunjukkan  terpenoid  adalah  bilangan  gelombang  1360-

     1385 cm-1 (Efdi, 2016).

     5.  Vanilin / asam sulfat


     Identifikasi  senyawa  terpenoid  dengan  reagen  Vanilin/asam

     sulfat  dengan  metode  kromatografi  lapis  tipis  (KLT).  Pelarut

     pengembang  yang  digunakan  pada  KLT  untuk  analisis

     terpenoid adalah kloroform. Etil asetat (1;3(v/v)). Pemeriksaan


     terpenoid  dilakukan  dengan  menyeprotkan  plat  dengan

     vanillin asam kemudia dikeringkan dengan suhu 1100C selama

     10 menit. Pemeriksaan tersebut dikatan posititf terpenoid jika


     terbentuk                bercak             berwarna                biru          sampai              ungu

     (Sulistijowati&Gunawan, 2001).
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42