Page 104 - newsletter ponorogokab edisi 1
P. 104
Reog Mampu Menembus Batas, Efektif Empat Kecamatan Masuk Zona Merah Penerbangan
untuk Media Dakwah
Balon Udara
April 17, 2022
S UARA merdu tentang reog datang dari kampus hijau. Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo juga ikut nguri-uri
warisan budaya lokal itu lewat kegiatan ekstra bernama Persatuan
Seni Reog Mahasiswa (PSRM). Reog yang semula terkena stigma April 20, 2022
negatif karena tradisi gemblak dan lekat dengan minuman keras ARNING kembali datang dari Pangkalan
akhirnya menjalani proses Islamisasi. ‘’Tidak ada alasan lagi bagi W TNI AU (Lanud) Iswahjudi tentang
kampus untuk menolak reog,’’ kata Aksin Wijaya, Wakil Rektor III bahaya menerbangkan balon udara. Bahkan,
IAIN Ponorogo, Jumat (15/4/2022). empat kecamatan di Ponorogo masuk sebagai
zona merah penerbangan balon berekor petasan
Aksin yang dikenal sebagai budayawan dan penulis produktif itu yang marak diterbangkan saat Lebaran hingga
menilai, jarang-jarang ada kesenian tradisional yang mampu menem- membahayakan keselamatan penerbangan itu.
bus lingkup perguruan tinggi. Tidak juga ketoprak, wayang orang, Komandan Lanud (Danlanud) Iswahjudi Marsma
wayang kulit, atau ludruk. Bahkan, nama salah satu kampus negeri di TNI M. Untung Suropati menegaskan bahwa
Malang sudah identik dengan reog. ‘’Saya akan dorong PSRM eksis pihaknya bakal menggelar patroli gabungan
menampilkan pertunjukan reog di setiap event kampus,’’ terang bersama Kodim 0802 dan Polres Ponorogo.
profesor doktor itu.
Larangan keras penerbangan balon udara sejatin-
Terpisah, Dadang Wahyu Saputra, dosen mata kuliah seni budaya ya diancam pidana penjara dua tahun atau denda
dan keterampilan di IAIN Ponorogo, mengungkapkan bahwa angga- maksimal Rp 500 juta sesuai aturan pasal 411
pan reog sebagai kesenian sekuler mulai terkikis. Bahkan, reog efek- UU 1/2009 tentang Penerbangan. Danlanud
tif menjadi media dakwah. Tradisi dan budaya di Ponorogo begitu menghimbau masyarakat tidak sembarangan
kuat dan kompleks. Di sisi lain, niilai keagamaan juga berkembang menerbangkan balon udara dan menghentikan
pesat karena banyaknya pondok pesantren. tradisi yang mengundang bahaya itu.
‘’Antara tradisi, budaya, dan nilai keagamaan yang mencapai titik ‘’Kalaupun ingin menerbangkan (balon udara)
luluh akan memunculkan kosmopolitanisme,’’ ungkapnya. harus terorganisir, mematuhi ketentuan yang ada,
serta mendapatkan izin dari otoritas penerbangan,
Dia mengangankan, reog bukan sekadar pertunjukan namun sudah TNI dan Polri,’’ tegas Marsma Untung, Senin
mampu membentuk logika berpikir masyarakat. Benturan antara (18/4/2022).Pun, Lanud Iswahjudi membentuk
budaya dan agama perlu diminimalisasi bahkan dihilangkan. tim sosialisasi larangan penerbangan balon udara.
Letkol (ADM) M Teguh yang ditunjuk sebagai
‘’Bagaimana masyarakat memproduksi pengetahuan melalui reog. ketua tim langsung turun gunung ke Kecamatan
Menempatkan reog sebagai entitas (keberadaannya unik serta berbe- Kauman, Rabu (20/4/2022). Kauman masuk zona
da) dan menjadi objek kajian serius di kampus sehingga terus merah wilayah penerbagangan balon udara bersa-
berkembang,’’ papar Dadang. (kominfo/magang/hw) ma Kecamatan Jambon, Sukorejo, dan Siman.
104