Page 37 - E-MODUL KIMIA PANGAN DAN GIZI ADE RAHMAWATI IDRIS
P. 37

BAB 2 PENGANTAR KIMIA PANGAN



                                                               DAN GIZI















                                     Secara  kimiawi,  banyak  vitamin  yang  tidak  stabil  saat

                       diproses dengan panas dan disimpan. Vitamin A dan karotenoid

                       relatif  stabil  terhadap  panas  jika  tidak  ada  oksigen,  tetapi
                       sangat  rentan  terhadap  oksidasi  bila  terkena  cahaya  karena

                       sifatnya  yang  tidak  jenuh.  Vitamin  D  juga  rentan  terhadap
                       kerusakan akibat cahaya. Beberapa produk susu seperti susu UHT

                       dan  susu  bubuk  diperkaya  dengan  vitamin  A  dan  D  untuk

                       menggantikan kehilangan vitamin selama pemanasan. Vitamin E
                       dapat  bertindak  sebagai  antioksidan  yang  memberikan

                       stabilitas pada minyak nabati yang sangat tidak jenuh. Vitamin K
                       cukup stabil terhadap perlakuan panas, namun pengganti lemak

                       tertentu dilaporkan dapat mengganggu penyerapan vitamin K.

                                     Vitamin  C  atau  asam  askorbat  tersebar  luas  di  alam,
                       terutama dalam produk tumbuhan seperti buah jeruk, sayuran

                       hijau,  tomat,  dan  buah  beri.  Asam  askorbat  sering  digunakan

                       sebagai bahan tambahan makanan karena sifatnya yang mampu
                       mereduksi  dan  sebagai  antioksidan.  Asam  askorbat  juga

                       mencegah  pencoklatan  enzimatis,  menghambat  pembentukan

                       nitrosamin  dalam  daging  olahan,  dan  membantu  mengurangi
                       ion logam. Namun, vitamin C adalah vitamin yang paling tidak

                       stabil  dan  mudah  rusak  selama  proses  pemanasan  dan
                       penyimpanan.  Vitamin  yang  larut  dalam  air  mudah  hilang

                       selama proses pengolahan makanan.














     25
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42