Page 24 - E-MODUL BERBASIS FLIPBOOK : PERAN TOKOH ULAMA DALAM PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA (METODE DAKWAH ISLAM OLEH WALI SONGO DI TANAH JAWA)
P. 24

Sunan Kudus mulai mengenalkan ajaran Islam melalui persoalan adat istiadat,


                 Sunan Kudus tidak serta merta menentang masyarakat yang sering menabur bunga


                 di  jalan,  meletakkan  sesajen  di  kuburan,  dan  adat-adat  lain  yang  dianggap


                 melenceng  dari  ajaran  Islam  dan  mengandung  unsur  syirik.  Sunan  Kudus  justru


                 berfikir  bahwa  hal  tersebut  bisa  dijadikan  media  untuk  menarik  masyarakat.  Ia


                 memodifikasi hal-hal tersebut dan mengarahkannya agar sesuai dengan nilai-nilai


                 dan ajaran Islam.


                       Salah  satunya  adalah  dengan  cara  mengubah  fungsi  sesajen  yang  berupa

                 makanan,  lebih  baik  disedekahkan  kepda  orang  yang  kelaparan,  permohonan


                 kepada  nenek  moyang  dan  roh  halus,  diarahkan  untuk  memohon  hanya  kepada


                 Allah  Swt.,  memodifikasi  makna-makna  yang  ada  dalam  upacara  mitoni  yang


                 disakralkan oleh umat Hindu-Budha sebagai ucapan syukur karena telah dikaruniai


                 keturunan dan lain-lain. Dalam hal ini Sunan Kudus tidaklah menghapus tradisi dan


                 adat istiadat yang berkembang di masyarakat, namun ia meluruskannya agar tidak


                 melenceng dari ajaran Islam dan terhindar dari perbuatan syirik.


                     Pola pendekatan semacam inilah yang mendatangkan simpati dan ketertarikan


                 masyarakat  untuk  mempelajari  Islam,  bukan  sebaliknya  dengan  mengedepankan


                 sifat-sifat  kekerasan  dalam  menentang  dan  memberantas  kebiasaan  dengan  atas


                 nama  pemberantasan  tahayul,  bid’ah  dan  khurafat  dengan  serta  merta


                 menghapuskan  adat  lama,  yang  telah  berkembang  sebelumnya.  Karena  jika  hal


                 tersebut dilakukan bukan simpati yang akan diperoleh namun kebencian, resitensi


                 dan  penolakan  dari  masyarakat  yang  akan  diterima.  Dalam  hal  ini  Sunan  Kudus

                 memberikan teladan yang sangat berguna yaitu strategi dakwah yang masih relevan


                 kiranya  diterapkan  di  era  mdern  saat  ini,  tentu  dengan  menyesuaikan  kultur  dan


                 karakter  masyarakat  di  sekitar  kita,  dan  kecerdasan  dalam  merumuskan  strategi


                 yang tepat tanpa melukai dan menyakiti hati siapa pun. Dan inilah yang dimaksud


                 dengan Islam rahmatan lil ‘alamin.

















































































                                                                                                                                                                                              19
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29