Page 28 - AHASLA.indd
P. 28

dihindari karena akan menimbulkan penderitaan
             yang berkepanjangan. Beralih ke pekerjaan lain yang
             sesuai dengan Dhamma merupakan pilihan bijak demi
             memperoleh masa depan yang lebih baik.
          5.  Aborsi adalah suatu bentuk pengendalian kelahiran
             dengan membunuh janin untuk mencegah dari
             perkembangan (secara sempurna) sebelum dilahirkan.
             Dalam beberapa kasus, aborsi sepertinya dibutuhkan
             untuk menyelamatkan hidup seorang ibu, namun
             saat ini sebagian besar aborsi dilakukan untuk
             menghindari rasa malu akibat kehadiran bayi yang
             tidak direncanakan. Bagi umat Buddha, hal ini sangat
             buruk karena menghilangkan nyawa manusia.

          6.  Eutanasia adalah perbuatan mengakhiri kehidupan
             seorang pasien secara sengaja dengan maksud
             mengurangi penderitaan yang dialami akibat sakit
             yang sangat parah dan sulit untuk disembuhkan.
             Eutanasia dapat bersifat aktif misalnya melakukan
             suntikan yang menyebabkan kematian; atau pasif
             seperti tidak lagi memberi makan pasien yang tidak
             sadar. Eutanasia juga dapat bersifat sukarela, misalnya
             merupakan permintaan dari pasien; atau tidak sukarela
             seperti pasien yang tidak sadar dan seseorang yang
             kompeten secara legal membuat keputusan tersebut.
             Buddhisme sangat menghargai kehidupan, begitu
             pula dengan kematian. Menghargai kematian berarti
             menyadari dengan tegar ketika saatnya tiba dan
             membiarkannya terjadi secara alami. Oleh karena itu,




          18                                               AṬṬHASĪLA
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33