Page 106 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 106
BAHASA INDONESIA JURNALISTIK 97
mengubah urut-urutan munculnya fakta agar tidak membingungkan
pembaca. Meski demikian, proses penulisan ulang (rewriting) sebisa
mungkin dihindari. Kalaupun terpaksa, yang melakukannya haruslah si
penulisnya sendiri, bukan editor.
Namun demukian, tugas terpentingnya adalah mengedit tulisan sesuai
dengan tata bahasa yang digunakan penerbit. Membiarkan penulis
menulis sesuai dengan ideologI atau pemikiran masing-masing, lalu
memastikan bahwa tulisan penulis tidak menyangkut suku, agama dan
ras atau apapun yang dapat merugikan penerbit.
Editor juga harus mampu mengkoordinasikan tulisan penulis kepada
pimpinan redaksi penerbit apabila tulisan tersebut sedikit controversial,
karena tidak menutup kemungkinan tulisan tersebut akan tetap
dibukukan untuk kepentingan komersil.
Adapun teknik editing secara redaksional menurut Andi Fachruddin
(2012) sebagai berikut:
1. Mencari kesalahan-kesalahan faktual dan memperbaikinya, di
antaranya kekeliruan salah tulis tentang nama, jabatan, gelar,
tanggal peristiwa, nama tempat, alamat, dan sebagainya.
2. Memperbaiki kesalahan dalam penggunaan tanda-tanda baca.
3. Tegas dalam hal-hal seperti penggunaan huruf besar dan singkatan,
penggunaan gelar, tanda baca, ejaan, tata bahasa, pemilihan jenis
huruf untuk judul, dsb.
4. Mengetatkan tulisan atau menyingkat tulisan sesuai dengan ruang
yang tersedia, termasuk membuang atau memotong (cutting)
paragraf yang tidak penting.