Page 111 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 111
102 BAHASA INDONESIA JURNALISTIK
M
enulis bukanlah praktek yang mudah dilakukan semua orang,
tetapi tidak berarti sulit dipelajari. Praktek adalah kunci utama
seseorang untuk melatih dirinya mampu mengartikulasikan
realitas ke dalam tulisan.
Penguasaan teknik menulis bukanlah jaminan seseorang dapat
dikatakan pandai. Semuanya membutuhkan banyak latihan dan
berkesinambungan. Begitu pula kegiatan jurnalistik yang membutuhkan
ketrampilan dan ketepatan dalam penyajiannya.
Ketrampilan menulis ditentukan kemampuan berpikir penulis yang
sistematik, logik dan dialektis. Kebutuhan tersebut penting karena
karya jurnalistik harus memaparkan pokok persoalannya secara runtut
dan sistemis sehingga dimengerti khalayak. Jika syarat tersebut tidak
terpenuhi maka tulisan tidak fokus dan akan ditinggalkan pembacanya
karena kekaburan makna pesan yang disampaikan.
Hal pokok yang musti dimiliki penulis atau media adalah visi yang jelas
dan pasti ketika mengurai suatu masalah atau realitas ke dalam tulisan.
Visi menjadi panduan yang sangat berharga sehingga memudahkan
dalam penentuan pokok pikiran. Visi juga yang mengarahkan
keberpihakan penulis ketika menempatkan realitas untuk diolah menjadi
karya jurnalistik—dalam semua jenis dan bentuk tulisan jurnalistik.
Penguasaan visi dan pokok pikiran menjadikan penulis lancar ketika
mengolah bahan-bahan tulisan.