Page 50 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 50
BAHASA INDONESIA JURNALISTIK 41
khalayak media massa memiliki berbagai latar belakang, minat,
pendidikan, pengetahuan, serta kebiasaan yang berbeda satu sama
lain. Karena itu, wartawan dituntut untuk menulis berita dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh berbagai
kalangan yakni bahasa yang sederhana dan jernih.
4. Tidak Menggunakan Kalimat Majemuk Dalam Bahasa Jurnalistik
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sifatnya sangat sederhana
karena hanya terdiri dari subyek, predikat, dan obyek (S-P-O).
Contohnya, Budi pergi ke sekolah menggunakan sepeda. Kalimat
tersebut adalah kalimat sederhana, lengkap, dan berdiri sendiri.
Tidak perlu ada penambahan kalimat lain atau anak kalimat lain
yang dapat membuat kalimat menjadi bertele-tele. Kalimat yang
bertele-tele sebaiknya tidak digunakan oleh wartawan dalam
penulisan beritanya.
5. Menggunakan Bahasa Yang Mengandung Kalimat Aktif
Dalam dunia jurnalistik, kerapkali menggunakan kalimat aktif bukan
kalimat pasif karena dapat membuat berita menjadi lebih hidup
dan bergaya atau menarik.
6. Menggunakan Bahasa Yang Padat dan Kuat
Dalam bahasa jurnalistik, tidak diperlukan berbagai kata yang
bermakna sama. Kata-kata yang digunakan dalam bahasa jurnalistik
haruslah efisien dalam artian hemat kata-kata.
7. Menggunakan Bahasa Yang Positif
Dalam penulisan berita, bahasa yang digunakan adalah bahasa
yang positif bukan bahasa yang negatif. Misalnya, seperti dikutip
dari Kompas.com 15/09/2017 tertulis : “ … partainya menolak
wacana perpanjangan masa kerja Pansus Angket KPK … “. Dari
kalimat tersebut dapat dikatakan bahwa kata “menolak” bersifat