Page 116 - Buku_Ajar_Penulisan_Jurnalistik-2-136
P. 116
BUKU AJAR PENULISAN JURNALISTIK
mengukur opini publik mengenai suatu topik, dan melihat
berbagai opini yang bisa menjadi dasar berita tersebut. Jurnalis
juga dapat menjangkau orang-orang yang terkait dengan cerita
tersebut, baik melalui hashtag atau menghubungi mereka secara
langsung melalui tweet atau mengirim direct message (pesan
langsung).
Selain hashtag, pencarian juga dapat menggunakan kata
kunci dan lokasi dari informasi di media sosial (Adornato, 2022).
Melalui penelusuran berbasis lokasi, jurnalis dapat menemukan
tempat tertentu di mana sebuah peristiwa sedang terungkap. Jenis
pencarian ini menunjukkan dengan tepat unggahan di media
sosial di area yang dipilih. Namun, pencarian berbasis lokasi ini
sering kali bergantung pada pengguna yang mengaktifkan geo-
lokasi dan akun media sosial yang bersifat publik, sehingga tidak
setiap konten yang diunggah dari lokasi tersebut akan muncul
dalam pencarian.
Di Indonesia, media sosial yang paling sering digunakan
sebagai sumber berita adalah Instagram, disusul dengan Twitter
(sekarang berganti nama “X”), Facebook, WhatsApp, LINE, dan
YouTube (Rosemarwati & Lindawati, 2019).
Verifikasi Konten dari Media Sosial
Misinformasi dapat menyebar luas tanpa kendali di media
sosial. Maka sebagai jurnalis, melakukan verifikasi informasi tetap
menjadi yang utama, baik informasinya diperoleh dari media
sosial maupun sumber-sumber lain. Dengan semua konten
buatan pengguna—baik berisi video, foto, atau klaim tertulis,
jurnalis harus bersikap skeptis. Tugas seorang jurnalis adalah
103