Page 53 - Buku_Ajar_Penulisan_Jurnalistik-2-136
P. 53
Kencana Ariestyani, S.Sos., M.Si
mengenai karakteristik bahasa jurnalistik televisi sebagai panduan
untuk menulis berita televisi. Selain itu, dipaparkan juga
mengenai format berita televisi.
D. Karakteristik Bahasa Jurnalistik Televisi
Dalam penulisan berita radio dan televisi, prinsip
“menulis sesuai cara kita berbicara” merupakan suatu keharusan.
Hal inilah yang membedakan gaya penulisan berita televisi
dengan gaya penulisan berita untuk media cetak, terutama karena
berita televisi ditulis untuk telinga. Kekuatan berita televisi
memang terletak pada visual, namun ketika menonton berita
pemirsa juga mendengarkan narasi untuk membantunya
memahami informasi yang disampaikan presenter. Oleh karena
itu, penyampaiannya harus dengan gaya percakapan yang dapat
dipahami dengan cepat oleh audiens. Karena durasi terbatas saat
disiarkan, maka berita televisi harus bersifat komunikatif, singkat,
mudah dipahami, dan bebas dari jargon teknis.
Untuk menghasilkan berita televisi yang baik dengan
menerapkan prinsip di atas, maka gunakan kalimat sederhana
dan pendek yang ditulis dengan kata kerja transitif dalam kalimat
aktif. Ketika berbicara, orang jarang menggunakan kata kerja
dalam bentuk pasif karena biasanya terdengar rumit dan
canggung. Tetapi, menulis dengan gaya percakapan tidak berarti
kita boleh menggunakan bahasa gaul, bahasa sehari-hari, atau tata
bahasa yang salah. Juga tidak berarti bahwa kita boleh
menggunakan ekspresi yang vulgar atau tidak pantas.
Berita televisi juga bergantung pada penggunaan kalimat
tutur dan gambar video untuk menyampaikan cerita.
40