Page 61 - epocket book Penulisan Artikel Ilmiah
P. 61

Dalam menjalankan upaya penipuan, peretas biasanya menyamarkan malware

               sebagai aplikasi seluler yang tampak aman di toko aplikasi dan situs web. Misalnya
               kita mengenal aplikasi permainan Angry Birds sebagai aplikasi yang aman, Peretas

               kemudian berusaha membuat program tiruan yang berisi malware dengan iming-iming
               semua level yang berbayar bisa terbuka secara gratis. Aplikasi tiruan ini biasanya

               diedarkan  di  luar  toko  aplikasi  resmi.  Ketika  pengguna  mengunduhnya,  tanpa  dia

               sadari  pengguna  itu  tengah  memasukkan  aplikasi  tiruan  yang  membahayakan
               perangkat  digital  dan  data  yang  ada  di  dalamnnya.  Cara  paling  aman  untuk

               menghindari program semacam itu adalah dengan mengunduh aplikasi yang sudah
               banyak  digunakan,  serta  terpercaya  dengan  cara  melihat  ulasan  dari  pengunduh

               aplikasi tersebut. Beberapa aplikasi yang terpercaya tersebut adalah Google Play atau

               Appstore (Lookout.com, 2020).


                     Meskipun sudah ada upaya untuk menghindari mengunduh perangkat dari luar
               situs  resmi,  ternyata,  pengunduhan  aplikasi  yang  cermat  dan  teliti  tidak  selalu

               meminimalkan risiko. Hal ini disebabkan karena ada situs-situs yang dengan curang
               memaksa perangkat untuk melakukan unduh otomatis ketika situs tersebut diakses

               aplikasi-aplikasi perambaan (browser) seperti Google Chrome atau Mozilla Firefox

               sebenarnya sudah mengantisipasi hal ini dan akan memberikan deteksi bila pengguna
               masuk  ke  situs  yang  berbahaya.  Namun  kita  tetap  harus  berhati-hati  dan  tidak

               disarankan untuk menginstal unduhan secara acak dari pengelola unduhan.


                     Data menunjukkan bahwa tingkat kasus malware di Indonesia termasuk yang

               tertinggi. Microsoft telah meluncurkan hasil riset Asia Pasifik di edisi terbaru Security
               Endpoint Threat Report 2019 yang mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki tingkat

               malware tertinggi di kawasan Asia. Temuan ini berasal dari analisis dari beragam
               sumber data Microsoft, termasuk delapan triliun sinyal ancaman yang diterima dan

               dianalisis oleh Microsoft setiap hari, mencakup periode 12 bulan, dari Januari hingga

               Desember 2019 (Microsoft Indonesia, 2019).
                     Sejak  mulainya  wabah  COVID-19,  data  tim  Microsoft  Intelligence  Protection

               menunjukkan bahwa setiap negara di dunia telah melihat setidaknya satu serangan
               digital bertema COVID-19. Volume serangan yang berhasil di negara-negara yang

               terkena  wabah  tampaknya  naik,  karena  meningkatnya  ketakutan  dan  keinginan
               informasi terkini. Dari jutaan pesan penipuan yang ditargetkan secara global setiap



                                                                                           DIGITAL SKILL    53
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66