Page 104 - modul inventarisasi hutan
P. 104
kawasan hutan (dikukuhkan), sehigga dikenalkan dengan istilah
“Rekonstruksi Batas Kawasan”. Rekonstruksi batas kawasan
adalah pengukuran dan pemasangan batas kawasan serta
pembuatan proyeksi batas ulang bertujuan untuk mengembalikan
letak pal-pal batas hutan sesuai dengan hasil penataan batas
pertama (Pengukuhan Kawasan Hutan) yang tertuang di dalam
Berita Acara Tata Batas Hutan (BATB), sehingga kepastian
tentang status, letak, batas, dan luas dari suatu kawasan hutan
tetap terjamin secara “de–facto” di lapangan.
Kegiatan penataan hutan lainya adalah pembagian hutan.
Pembagian hutan merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh
kejelasan batas suatu unit pengelolaan hutan dalam suatu
kawasan satu unit kelestarian. Pembagian hutan bertujuan untuk
memudahkan dan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan
hutan. Pembagian hutan ini meliputi: Bagian Hutan/Kelompok/
Blok Hutan dan Petak, serta Alur (batas-batas antara Bagian
Hutan/Blok Hutan/Petak dengan Bagian Hutan/Blok Hutan/Petak
lainya). Dalam penyusunan rencana pengelolaan hutan jangka
berikut, kegiatan pembagian hutan ini hanya berupa kegiatan
pemeliharaan, terutama pada batas-batas bagian hutan atau
batas petak, dalam hal ini berupa pemeliharaan alur dan palnya.
Sehingga dalam pelaksanaannya sering dijadikan dalam satu
paket kegiatan berupa kegiatan pemeliharaan pal batas hutan.
Kegiatan penataan lainnya yang sangat penting dalam
penyusunan rencana kelola sumberdaya hutan adalah
inventarisasi hutan. Kegiatan inventarisasi hutan ini sering disebut
dengan juga perisalahan hutan, yaitu menaksir kondisi dan
potensi hutan. Risalah hutan bertujuan untuk mencatat data
primer mengenai tegakan, lapangan, tanah dan tumbuhan bawah
Hal- 92 Pusdikbang SDM Perum Perhutani