Page 80 - modul inventarisasi hutan
P. 80

b) Menggunakan Pita Ukur

                                     Pada umumnya pita ukur digunakan untuk

                                     mengukur jarak atau panjang. Satuan unit nya
                                     cm/inch. Ukuran panjang pita ukur ini bermacam-

                                     macam, di antaranya: 10 m, 20 m, 25 m, 30 m
                                     dan 50 m. Di lapangan yang miring, pengukuran
                                     jarak dengan menggunakan pita ukur perlu

                                     dilakukan secara bertahap agar ujung yang satu
                                     dengan lainnya dalam posisi horizontal. Cara

                                     kerja seperti ini disebut horizontal chaining.
                                     Kesalahan yang terjadi dengan cara ini biasanya
                                     berkaitan pada pelaksanaan kerja yang kurang

                                     cermat.    Alat   ukur   ini  dapat   menghasilkan
                                     ketelitian yang cukup tinggi.

                                 c) Menggunakan Alat Ukur Optik

                                     Stadia dan tachymeter merupakan contoh alat

                                     ukur optik yang dapat dipakai untuk mengukur
                                     jarak dengan koreksi lereng secara otomatis.
                                     Walaupun secara teori penggunaan alat ukur

                                     optik ini dapat memberikan hasil ukur yang
                                     cermat, namun tidak berarti alat ini tidak terjadi

                                     kesalahan. Beberapa sumber kesalahan yang
                                     perlu diperhatikan antara lain:
                                     (1) Pergeseran      posisi   lensa    akan     terjadi

                                         kesalahan karena pemakaian yang kurang
                                         hati-hati,

                                     (2) Pentelan teleskop tidak bebas dari parallax,
                                     (3) Posisi angka skala tidak benar-benar vertikal,
                                     (4) Penentuan sudut kemiringan yang tidak tepat,

                                     (5) Pembacaan yang kurang jelas pada jarak
                                         lebih dari 100 m.

                 Hal- 68                   Pusdikbang SDM Perum Perhutani
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85